Isu 3 Caleg Pendulang Suara Dicoret, PDIP Badung Ingin DPD Komunikasi

Isu 3 Caleg Pendulang Suara Dicoret, PDIP Badung Ingin DPD Komunikasi

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Kamis, 04 Mei 2023 09:53 WIB
Sekretaris DPC PDIP Badung Putu Parwata, Kamis (10/2/2023). (Agus Eka)
Foto: Sekretaris DPC PDIP Badung Putu Parwata, Kamis (10/2/2023). (dok. Agus Eka)
Badung -

Gejolak terjadi di PDIP Badung jelang Pemilu 2024 yang tinggal setahun lagi. Merebak isu pencoretan hingga penggeseran sejumlah nama kader dalam proses pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg). Isu ini justru muncul di sisa waktu pengajuan nama bacaleg yang berakhir 14 Mei 2023.

Sekretaris DPC PDIP Badung Putu Parwata menegaskan awak banteng di Badung sudah memetakan potensi di tiap daerah pemilihan (dapil) dengan menempatkan kader yang potensial mendulang suara maksimal. Baik untuk DPRD tingkat provinsi maupun kabupaten.

Jika pencoretan sejumlah bacaleg itu benar adanya, PDIP Badung berharap tidak ada dampak terhadap target perolehan suara yang sudah dirancang DPC PDIP Badung. Karena itu mereka ingin masalah ini bisa dikomunikasikan lebih lanjut dengan dewan pimpinan daerah (DPD) PDIP Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, tiga nama caleg petahana yang diisukan dicoret justru merupakan kader-kader pendulang suara. Mereka juga disebut-sebut dekat dengan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Misalnya I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota. Pada Pemilu 2019, dia merupakan caleg dengan perolehan suara terbanyak di DRPD Bali. Suaranya fantastis, mencapai 111.741 suara.

"Usulan nama bakal calon DPRD sudah kami lakukan lewat rapat-rapat dan DPD belum melakukan komunikasi penetapan bakal calon seperti kabupaten lain. Jadi komunikasi DPD-DPC menentukan bacalon harusnya dilakukan bersama," ungkap Putu Parwata, Rabu (3/5/2023).

Parwata mengaku belum tahu soal adanya pencoretan nama bakal caleg di PDIP Badung. Dia berharap ada pembahasan bersama antara DPD dengan DPP PDIP terkait penentuan bacaleg.

Mereka ingin menyampaikan sekaligus mendengar alasan pencoretan nama bacaleg itu. Sebab, gol saat ini bagaimana target menaikkan jumlah kursi di DPRD bisa tercapai. Namun pada prinsipnya, selaku kader partai akan tetap tunduk atau tegak lurus dengan aturan partai dan siap menerima tugas DPP.

"Kalau apa yang kami hasilkan ini menurunkan potensi perolehan kursi, kami tentu ingin diskusi dulu (dengan DPD). Yang jelas kami tetap ingin naikkan suara. Seperti di 2014, 2019 dan Badung ini bisa hattrick (menang tiga kali). Bahkan PDIP lima kali terus menang dan itu desain yang kami bangun," tegas Parwata.

"Jadi kami menunggu di tingkatan DPD dan DPP. Kalau ada pergeseran, kami ingin diskusi dulu. Kami menunggu selanjutnya langkah yang harus didiskusikan bersama. Tapi tentu baik DPP maupun DPD ingin melakukan perubahan untuk kemajuan, bukan nafsu pribadi," sambungnya.

Untuk diketahui, PDIP Badung mengajukan 45 bakal caleg di DPRD kabupaten dan enam nama di tingkat provinsi pada Pemilu 2024. Namun, sejumlah nama diduga dicoret dari daftar calon sementara (DCS) bakal caleg.

"Jadi terkait dengan isu pencoretan dan pergeseran atau perpindahan (nama bacaleg), jujur saja kami belum dapat data valid. Sebab berdasarkan pantauan, calon (yang) langsung mendapat info WhatsApp dari sekretariat DPP," ungkap politikus asal Kuta Utara ini.




(hsa/gsp)

Hide Ads