Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng akan menyulap lantai tiga Pasar Banyuasri Singaraja menjadi Mal Pelayanan Publik (MPP). Pembangunan MPP Pasar Banyuasri rencananya dimulai pada Mei 2023.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Buleleng I Made Kuta mengatakan proses pembangunannya saat ini masih dalam tahap tender. Ia menargetkan MPP Pasar Banyuasri rampung pada Agustus 2023.
"Desember kami akan melakukan peresmian. Sebelum itu, kami akan lakukan uji coba dulu," kata Kuta ditemui seusai rapat dengan DPRD Buleleng, Rabu (26/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan sumber anggaran yang digunakan berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang nilainya Rp 8 miliar. Dari nominal tersebut, anggaran pembangunan dialokasikan sebesar Rp 4,5 miliar.
"Sisanya untuk sarana dan prasarana (saspras) Rp 3,5 miliar, tahapannya sudah kami lakukan," jelasnya.
Menurut Kuta, keberadaan Mal Pelayanan Publik bertujuan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan publik. Mal Pelayanan Publik itu akan dilengkapi sejumlah online single submision (OSS) serta 89 layanan perizinan.
"Tujuan Mal Pelayanan Publik ini adalah mengintegrasikan pelayanan agar betul-betul menjadi satu pintu di sana dan bisa lebih cepat, lebih mudah, dan investasi lebih banyak juga yang akan datang ke Buleleng," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng Putu Adiptha Ekaputra mengatakan pembangunan MPP Pasar Banyuasri tidak akan mengganggu fungsi pasar. Menurutnya, justru akan membangkitkan dan mengundang pengujung lebih ramai.
"Kami nanti tinggal memasang partisi saja, jadi tidak mengganggu fungsi pasar. Malahan dapat membuat pasar lebih ramai. Mereka bisa ke pasar, bisa juga ke MPP untuk ngurus surat," kata Kepala PUTR Buleleng Putu Adiptha Ekaputra, Rabu (26/4/2023).
(iws/BIR)