Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar menemukan sate ikan lilit mengandung formalin di Pasar Ramadan Masjid Raya Baiturrahmah, Kampung Wanasari/Kampung Jawa, Denpasar, Bali.
Kepala BBPOM di Denpasar I Made Bagus Gerametta menerangkan selama bulan Ramadan 2023 pihaknya telah melakukan sidak kudapan serta takjil selama sembilan kali di seluruh kabupaten/kota di Bali, kecuali Buleleng dan Jembrana.
"Pada hari ini kami mengambil sampel sebanyak 21 dan sebelum-sebelumnya semuanya masih memenuhi syarat. Tapi, hari ini kami menemukan satu sampel yang mengandung formalin, yaitu berupa sate lilit ikan laut yang kemungkinan berasal dari pabriknya mengandung formalin," jelasnya, Selasa (18/4/2023) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gerametta, pedagang tersebut sifatnya hanya menjual sate lilit tanpa mengetahui bahan baku ikan tersebut mengandung formalin.
"Untuk selanjutnya kami lakukan pembinaan ke pedagang untuk berhati-hati dalam pemilihan bahan baku pembuatan produk pangan tersebut," ujarnya.
Selain itu, kata Gerametta, BBPOM juga menanyakan perihal asal-usul didapatkannya bahan baku ikan tersebut ke pedagang.
"Tentu dia (pedagang) sama dengan kita tidak tahu kalau ada formalin ketika buat produk. Kalau dia tahu pasti dia tidak akan pakai formalin. Tidak ada yang mau pakai formalin karena itu berbahaya," terangnya.
Menurutnya, memang agak sulit dalam membedakan produk olahan yang mengandung bahan formalin, khususnya bagi makanan yang sudah jadi.
"Satu-satunya untuk mengetahui, yaitu dengan uji laboratorium untuk menguji mengandung formalin atau tidak. Kalau dia masih berupa bahan baku seperti ikan, biasanya ciri-cirinya tidak dicari lalat dan agak kenyal," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menerangkan selama melakukan pengawasan dan sidak, produk-produk makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya seperti makanan yang berwarna merah, kemudian bakso dan kerupuk yang dicurigai mengandung boraks.
"Imbauannya, kepada pelaku usaha untuk memproduksi pangan yang memenuhi syarat dengan menggunakan bahan baku yang baik. Kemudian untuk para pembeli untuk cerdas dalam memilih produk-produk pangan agar terhindar dari bahaya yang dapat merugikan kesehatan kita," imbuhnya.
(hsa/gsp)