Dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tak lama lagi akan beroperasi di Kota Denpasar, Bali. Kedua kawasan yang digadang-gadang untuk percepatan pembangunan ekonomi tersebut, yakni KEK Sanur dan KEK Kura-kura Bali.
Pengamat pariwisata I Putu Anom mengingatkan kehadiran kedua KEK itu agar dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, warga lokal perlu bersaing agar tidak hanya menjadi penonton dari proyek ambisius tersebut.
"Tujuan dari pembangunan KEK kan agar masyarakat lokal juga mendapatkan manfaat. Untuk itu, masyarakat lokal dan dengan didorong pemerintah harus meningkatkan kualitas dan profesionalitas," kata Anom, Senin (17/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana itu mengatakan salah satu yang perlu dipersiapkan oleh warga lokal adalah penguasaan bahasa asing. Ia menyebut orang Bali memiliki kelemahan ketika berbahasa asing.
"Sama dengan polisi ketika menangani pelanggaran turis, kurang komunikasi. Jadi, ini penting dan dipersiapkan SDM-nya supaya bisa eksis bersaing di berbagai lini," kata pria yang juga Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Bali ini.
Sumber Devisa dan PAD
Untuk diketahui, KEK Sanur dilengkapi rumah sakit bertaraf internasional, yakni Bali Internasional Hospital. Terdapat pula hotel, convention center, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya.
Menurut Anom, beroperasinya Bali Internasional Hospital di KEK Sanur akan menjadi sumber devisa baru bagi negara. Dengan kehadiran rumah sakit bertaraf internasional itu, warga juga tidak perlu lagi berobat jauh-jauh ke Singapura atau negara lainnya.
"Jadi, dari sisi devisa kan tidak keluar karena orang Indonesia tidak pergi ke luar negeri untuk berobat. Tapi, mereka ke Bali. Bisa sekalian keluarganya ikut rekreasi dan lain sebagainya di Bali," ungkapnya.
Sementara itu, KEK Kura-kura Bali dicanangkan menjadi tempat berbagai kegiatan pariwisata berkelas internasional. KEK Kura-kura Bali dilengkapi hotel bintang lima, marina hub, dan universitas berskala internasional.
Anom menilai, keberadaan kedua KEK itu akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kota Denpasar. Ia pun membandingkan PAD Denpasar dan Badung yang terpaut jauh dari sisi sektor pariwisata.
"Bagi Pemkot Denpasar ini penting sekali karena sementara ini pajak hotel dan restoran Badung dan Kota Denpasar gap-nya jauh. Ini bisa mendongkrak juga pendapatan asli daerah Kota Denpasar," tandasnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah merestui pembangunan KEK Kura-kura di Bali dan tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2023 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Kura Kura Bali. Peraturan tersebut ditandatangani pada Rabu (5/4/2023) di Jakarta.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara berharap berbagai kegiatan berskala internasional nantinya dapat digelar di kedua KEK tersebut. Selama ini, kegiatan-kegiatan besar lebih sering digelar di wilayah Kabupaten Badung. "Secara tidak langsung ini menjadikan Denpasar skala prioritas jika ada event-event besar karena selama ini kan semua event dilarikan ke Nusa Dua (Badung)," katanya, belum lama ini.
(iws/nor)