Pembangunan di Denpasar, Bali, pada 2026 akan difokuskan pada tiga hal, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) berdaya saing tinggi, inovatif, dan adaptif: infrastruktur kota yang mendukung mobilitas, pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi: serta optimalisasi potensi lokal, terutama dalam ekonomi kreatif, budaya, dan pariwisata berbasis kearifan lokal.
Rencana itu disusun dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari Selasa (18/3/2024)-Jumat (21/3/2025).
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, mengatakan ketiga fokus pembangunan tersebut dirumuskan dalam tema pembangunan Kota Denpasar 2026, yakni 'memantapkan pembangunan SDM dan Infrastruktur serta mengoptimalkan potensi daerah untuk Denpasar Maju'. Dia mengajak seluruh peserta untuk berdiskusi secara terbuka dan konstruktif sehingga masukan yang dihasilkan dapat memperkaya RKPD Denpasar 2026.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keberhasilan pembangunan tidak mungkin tercapai tanpa sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya. Forum ini menjadi ruang kolaborasi untuk memperkuat komitmen bersama," jelas Arya Wibawa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/3/2025).
Arya Wibawa menjelaskan fokus pembangunan pada sektor itu dilakukan sebagai bentuk respons terhadap tantangan dan peluang yang ada. Menurutnya, Denpasar selama beberapa periode telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk dampak pandemi COVID-19.
Pertumbuhan ekonomi Denpasar sempat terkontraksi hingga 9,44 persen pada 2020. Namun, berkat kerja sama dan sinergi seluruh elemen masyarakat, pertumbuhan ekonomi Denpasar mencapai 5,55 persen pada 2024.
Menurut Arya Wibawa, hal ini menunjukkan kebangkitan ekonomi pascapandemi terus berlanjut dengan baik. Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang sempat meningkat tajam menjadi 7,62% pada 2020, kini telah mengalami penurunan yang signifikan menjadi 2,11 di 2024.
"Kita tidak boleh lengah. Denpasar sebagai kota berkembang pesat menghadapi tantangan yang makin kompleks. Urbanisasi yang terus meningkat, kebutuhan infrastruktur, serta dinamika ekonomi global mengharuskan kita untuk terus beradaptasi dan mencari terobosan dalam kebijakan pembangunan," ujar Arya Wibawa.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali itu menjelaskan RKPD 2026 memiliki peran strategis. Sebab, selain menjadi rencana kerja tahunan terakhir dari RPJMD Semesta Berencana Kota Denpasar 2021-2026, juga akan menjadi fondasi awal dalam transisi menuju RPJMD periode berikutnya.
"Oleh karena itu, RKPD ini harus mampu menjawab tantangan jangka pendek sekaligus menjadi pijakan kuat bagi pembangunan jangka panjang," jelas Arya Wibawa.
Kepala Badan Perencanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Denpasar, I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, menerangkan Musrenbang RKPD Denpasar 2026 diikuti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Denpasar, pimpinan OPD, serta unsur terkait lain yang berjumlah kurang lebih sebanyak 150 peserta.
"Jumlah usulan kegiatan yang telah disampaikan oleh seluruh perangkat daerah Kota Denpasar untuk tahun 2026 sebanyak 177 program yang dituangkan kedalam 429 kegiatan. Lalu, 1.085 sub kegiatan dengan total nilai usulan sebesar Rp 4.401.669.341.131,00," terang Wisnu.
(iws/nor)