Pengamat Ingatkan Pengelola Wisata di Batu Tak Abai Perawatan Wahana

Pengamat Ingatkan Pengelola Wisata di Batu Tak Abai Perawatan Wahana

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Kamis, 15 Mei 2025 12:55 WIB
Wahana 360Β° Pendulum Jatim Park 1 Kota Batu
Wahana 360Β° Pendulum Jatim Park 1 Kota Batu (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Batu -

Beberapa waktu terakhir, pariwisata di Kota Batu ramai menjadi sorotan. Lantaran adanya insiden seorang pengunjung jatuh dari wahana 360Β° Pendulum Jatim Park 1 hingga kebakaran di Museum Angkut.

Kebetulan, peristiwa yang terjadi itu berada di dua obyek wisata milik Jatim Park Group. Hal itu cukup disayangkan karena Jatim Park Group dikenal sebagai salah satu pendorong roda pariwisata utamanya di Kota Batu.

Tourismologist Universitas Brawijaya (UB) Faidlal Rahman mengatakan bahwa adanya peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan bahwa para pengelola wisata harus memperhatikan pemeliharaan dan perawatan wahana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya harus dilakukan evaluasi, apalagi permainan-permainan yang mungkin bisa terkena hujan, ada karat, dsb. Jadi kalau bisa sebelum permainan itu dioperasikan, setiap hari harus dikontrol dan dipastikan keamanannya," terang Faid sapaan akrabnya, Rabu (14/5/2025).

"Termasuk juga bagaimana maintenance ke depan, bukan hanya wahana itu digunakan untuk menghasilkan (keuntungan) atau memberikan kesenangan terhadap wisatawan, tapi perawatan dan pemeliharan harus dievaluasi setiap hari. Terutama wahana-wahana yang menguji adrenalin," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga mendorong agar Pemerintah Kota (Pemkot) Batu lebih memperhatikan dan memastikan bahwa usaha wisata yang ada sudah memenuhi standar dan mengantongi izin sesuai perundang-undangan yang berlaku.

"Ke depan Pemkot Batu memiliki peran penting dalam memastikan bahwa setiap usaha wisata di batu ini, pertama harus punya dan mengantongi izin. Kedua, memastikan bagaimana setiap usaha wisata memiliki standarisasi usaha yang jelas," terang Faid.

"Dan tidak hanya memastikan memiliki standarisasi usaha, tetapi standarisasi usaha yang sudah diakui lembaga terkait memang terus dijalankan sehari-hari. Bukannya setelah mendapat sertifikat standarisasi terus abai (untuk memenuhi standar) ya sama aja dengan bohong," imbuhnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads