Paus Sperma yang Mati di Jembrana Segera Dinekropsi

Jembrana

Paus Sperma yang Mati di Jembrana Segera Dinekropsi

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Sabtu, 08 Apr 2023 18:13 WIB
Petugas mengambil sampel paus sperma di Pantai Yeh Leh, Jembrana, Sabtu (8/4/2023).
Foto: Petugas mengambil sampel paus sperma di Pantai Yeh Leh, Jembrana, Sabtu (8/4/2023). Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali
Jembrana -

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Resort Jembrana telah menangani paus mati yang ditemukan terdampar di pesisir Pantai Yeh Leh, Banjar Pengeragoan Dangin Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan. Paus tersebut memiliki panjang 17 meter dan merupakan paus sperma.

Petugas BKSDA Bali Resort Jembrana Ahmad Yanwar mengatakan akan dilakukan nekropsi untuk mencari penyebab kematian paus tersebut. Setelah nekropsi, paus akan dikubur.

Proses penguburan sudah direncanakan dan dibicarakan dengan instansi terkait. "Saat ini kami masih melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan nekropsi, namun masih belum ada kesepakatan mengenai nekropsi hari ini atau dilanjutkan besok pagi," ungkap Ahmad Yanwar kepada detikBali, Sabtu (8/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad Yanwar juga menjelaskan kejadian paus terdampar bukanlah kejadian pertama di Bali. Dalam satu bulan terakhir, sudah terjadi empat kali kasus serupa di Bali, termasuk kejadian di Tabanan, Klungkung, Karangasem, dan Jembrana, dengan jenis paus yang sama, yaitu paus sperma.

"Sudah yang kesekian kalinya dalam sebulan ini, jadi kami masih mencari tahu apa penyebab kematian paus ini," papar Ahmad Yanwar.

ADVERTISEMENT

Namun, mengenai penguburan paus tersebut harus segera dilakukan karena alat berat untuk mengubur paus tersebut masih belum siap sehingga kemungkinan akan dilakukan besok, Minggu (9/4/2023).

Oleh karena itu, koordinasi antara pihak terkait masih terus dilakukan untuk mempercepat proses penguburan. "Saat ini, karena ukuran paus cukup besar, proses penguburan akan memakan waktu yang lama, jadi kalau dilakukan hari ini tidak memungkinkan. Kemungkinam besok (Minggu) sambil menunggu alat berat," ujar Ahmad Yanwar.

Dalam situasi seperti ini, BKSDA Bali Resort Jembrana menekankan pentingnya penanganan paus mati dengan baik dan tepat agar tidak menimbulkan masalah lebih lanjut.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tindakan yang dapat merusak lingkungan hidup, termasuk penangkapan paus secara ilegal




(efr/irb)

Hide Ads