Seputar Jumat Agung, Peringatan Wafat Isa Almasih

Seputar Jumat Agung, Peringatan Wafat Isa Almasih

Nindy Tiara Hanandita - detikBali
Jumat, 07 Apr 2023 00:35 WIB
Ilustrasi wafat Isa Almasih.
Ilustrasi (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Bali -

Umat Kristiani setiap tahun memperingati wafatnya Isa Almasih atau yang dikenal juga dengan Jumat Agung. Tahun ini, Jumat Agung diperingati pada 7 April 2023 dan diakui sebagai Hari Libur Nasional.

Jumat Agung sebagai bagian dari Pekan Suci atau bagian dari Triduum Paskah diperingati setiap jumat sebelum minggu Paskah. Simak serba-serbi seputar peringatan Jumat Agung berikut ini.

Sejarah Wafatnya Isa Almasih

Peristiwa kematian Isa Almasih (Yesus Kristus) Sang Juru Selamat Manusia ini terjadi pada abad ke-1 Masehi dengan perkiraan tahun 30-33 M. Berdasarkan penanggalan Yahudi, Isa Almasih mati tergantung di atas salib pada tanggal 14 Nisan, beberapa saat sebelum Paskah Yahudi di tanggal 15 Nisan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perintah penyaliban Isa Almasih datang dari Gubernur Kerajaan Romawi Provinsi Yudea, Pontius Pilatus. Menurut laporan para pemuka agama Yahudi, Isa Almasih mengaku sebagai Raja para Yahudi.

Sebelum penyaliban, Isa Almasih diadili oleh para pemuka agama Yahudi, kemudian oleh hukum Romawi. Selama proses pengadilan, Isa Almasih dipukuli oleh para prajurit pemuka agama, kemudian prajurit dari Raja Herodes, dan para tentara Romawi.

ADVERTISEMENT

Ketika dijatuhi hukuman mati, para serdadu kerajaan membawa Isa Almasih ke dalam istana. Mereka lalu memanggil pasukan kerajaan berkumpul di sekeliling Yesus dan mulai menanggalkan pakaian-Nya, menggantinya dengan jubah ungu.

Sebuah mahkota duri ditaruh di atas kepala Yesus dan diberikan sebatang buluh di tangan kanan. Pasukan itu kemudian berlutut dan mengolok-olok Yesus dengan mengatakan "Salam, hai Raja orang Yahudi!" dan meludahi-Nya berlanjut dengan mengambil buluh dipukul ke kepala-Nya dan berlutut menyembah-Nya.

Pasukan itu kemudian mengganti jubah ungu dengan pakaian biasa dan membawa Yesus ke luar memikul salib dan berjalan menuju tempat penyaliban. Peristiwa ini disaksikan oleh banyak orang termasuk para perempuan Yerusalem maupun orang-orang yang melewati Golgota.

Tempat Yesus disalibkan berada di luar tembok kota Yerusalem, di bukit bernama Tempat Tengkorak atau Golgota. Jalan yang dilalui Yesus menuju ke lokasi penyaliban dikenal sebagai Via Dolorosa atau Jalan Kesengsaraan.

Berita penyaliban dan kematian Isa Almasih dicatat oleh sejarawan Kerajaan Romawi, orang Yahudi, serta murid Isa Almasih. Pemberitahuan kematian Yesus terdapat dalam kitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Bilangan, Kitab Mazmur, Kitab Yesaya, dan dalam Perjanjian Baru.

Kematian Isa Almasih terjadi setelah pukul 15.00. Pada saat yang sama, domba-domba Paskah disembelih di Bait Suci yang menurut hukum Taurat yang terlaksana di antara pukul 15.00 hingga 17.00 pada tanggal 14 Nisan.

Makna Peringatan Jumat Agung

Wafatnya Isa Almasih kemudian diperingati dengan Jumat Agung yang dimaknai sebagai hari kesedihan dan penebusan dosa-dosa manusia. Jumat Agung juga dikenal dengan sebutan Good Friday, Holy Friday, maupun Great Friday.

Yesus yang mati karena dosa manusia kemudian dibangkitkan pada hari ketiga sesuai apa yang dijanjikan Allah. "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci," (1 Korintus 15:3-4).

Artikel ini ditulis oleh Nindy Tiara Hanandita peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/efr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads