38 Anak Balita di Karangasem Terjangkit HIV-AIDS

38 Anak Balita di Karangasem Terjangkit HIV-AIDS

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 29 Mar 2023 17:37 WIB
Dinkes Karangasem mencatat 38 anak balita terjangkit HIV-AIDS dari total 898 kasus yang diderita. Kebanyakan ditularkan dari orang tuanya.
Kepala Dinkes Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama mencatat 38 anak balita terjangkit HIV-AIDS dari total 898 kasus yang diderita. Kebanyakan ditularkan dari orang tuanya. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali).
Karangasem -

Sebanyak 38 anak balita (bawah lima tahun) di Karangasem, Bali, terjangkit HIV-AIDS. Balita dengan HIV-AIDS ini berasal dari total 898 kasus yang ada pada periode 2000-2022.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama mengingatkan setiap tahunnya kasus HIV-AIDS di wilayahnya lumayan tinggi. Balita tersebut tertular dari gaya hidup orang tuanya yang lebih dulu terjangkit.

"Untuk kasus HIV-AIDS di Karangasem, masih didominasi oleh usia produktif antara 15-49 tahun yang mencapai 90 persen. Sedangkan usia di luar itu terbilang kecil, termasuk kelompok usia balita," ungkap Pertama, Rabu (29/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, kasus HIV-AIDS di Karangasem tersebar di seluruh kecamatan. Terbanyak di Kecamatan Karangasem sebanyak 203 kasus.

Lalu diikuti oleh Kecamatan Kubu sebanyak 185 kasus, Kecamatan Abang 141 kasus, Kecamatan Bebandem 85 kasus, dan yang lainnya.

ADVERTISEMENT

Pertama juga merinci peningkatan kasus HIV-AIDS di Karangasem didominasi oleh seks bebas. Menurut dia, banyak kelompok usia produktif yang sering berganti pasangan, sehingga berpotensi terjangkit HIV-AIDS.

"Sekitar 779 kasus penularan karena heteroseksual yang disebabkan oleh seks bebas. Sedangkan sisanya terjadi karena homoseksual, perinatal, IDU, tato, dan lainnya," imbuh dia.

Warga yang terjangkit HIV-AIDS akan terus dipantau oleh petugas kesehatan untuk diberikan pengobatan. Upaya ini dilakukan untuk mencegah penularan.

Untuk menekan kasus HIV-AIDS, Pertama juga gencar menyosialisasikan dan menerapkan standar pelayanan minimal (SPM) terkait bahaya virus yang menggerogoti imunitas manusia tersebut.

Kegiatan SPM dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di Karangasem, seperti Puskesmas dan RSUD.




(BIR/irb)

Hide Ads