Tingkat hunian atau okupansi hotel di Bali berpotensi turun karena batalnya drawing atau pengundian grup Piala Dunia U-20. Semula, pengundian itu bakal dilakukan di Art Center, Denpasar, pada Jumat (31/3/2023), tapi FIFA membatalkannya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun belum bisa merinci potensi turunnya tingkat hunian hotel akibat batalnya acara itu. "Kalau kaitannya dengan pembatalan suatu event pasti akan ada dampaknya," tuturnya di kantornya, Rabu (29/3/2023).
Tjok hingga kini belum mendapatkan informasi perihal pemesanan dan pembatalan hotel oleh peserta maupun panitia pengundian Piala Dunia U-20. Namun, wisatawan Israel yang pelesir ke Bali jumlahnya sedikit. Pelancong Israel juga tidak termasuk 10 besar wisatawan yang liburan di Pulau Dewata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dispar, Tjok melanjutkan, berharap event besar skala nasional maupun internasional seperti pengundian grup Piala Dunia U-20 dapat terselenggara di Bali. Namun, Dispar akan tetap mengikuti kebijakan pemerintah.
Sebelumnya, drawing Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar 31 Maret di Bali batal terlaksana. Panitia Lokal (LOC) sudah mendapatkan pemberitahuan dari FIFA.
Pembatalan pengundian Piala Dunia U-20 di Bali juga tak lepas dari Gubernur Bali Wayan Koster yang menolak kedatangan tim kesebelasan Israel. Politikus PDI Perjuangan itu beralasan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
"Kami menolak karena Israel melakukan penjajahan terhadap Palestina," ungkap Koster di Karangasem, Jumat (24/3/2023) lalu.
(gsp/hsa)