Maraknya warga negara asing (WNA) yang berulah dan bekerja secara ilegal di Bali telah sampai di telinga Presiden Joko Widodo. Namun, ia hanya menanggapi singkat terkait turis asing yang berulah di Pulau Dewata.
"Tanyakan ke Gubernur (Gubernur Bali Wayan Koster)," kata Jokowi singkat kepada wartawan saat mengunjungi TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, Senin (13/3/2023).
Jokowi juga tak berkomentar banyak saat disinggung ihwal banyaknya WNA Rusia dan Ukraina di Bali yang mengungsi akibat perang berkecamuk di negara mereka. "Dia ke sini kan untuk wisata," imbuh Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster mengkaji kemungkinan hapus pelayanan Visa on Arrival (VoA) bagi WNA Rusia dan Ukraina. Hal itu menyusul maraknya bule Rusia dan Ukraina yang berulah saat berada di Bali.
Menurut catatan Polda Bali, 56 dari 171 pelanggar lalu lintas merupakan WNA Rusia. Sedangkan WNA Ukraina sebanyak lima orang.
"Saya juga sudah bersurat kepada Bapak Kemenkumham dengan tembusan kepada Menlu untuk mencabut Visa on Arrival (VoA) bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali," kata Koster di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Minggu (12/3/2023).
Selain itu, Koster merasa WNA Rusia-Ukraina sengaja datang ke Bali untuk menghindari perang. "Karena dua negara ini lagi perang sehingga nggak nyaman di negaranya, rame-rame datang ke Bali tidak untuk berwisata, tetapi juga mencari kenyamanan termasuk untuk bekerja," jelas gubernur asal Buleleng itu.
(iws/gsp)