Guru Besar Unud Ungkap Praktik Kesehatan Ilegal WNA di Canggu-Ubud

Denpasar

Guru Besar Unud Ungkap Praktik Kesehatan Ilegal WNA di Canggu-Ubud

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 09 Mar 2023 13:14 WIB
An Asian girl is indoors in a hospital room. She is wearing casual clothing. An Asian female doctor wearing medical clothing is checking her heartbeat with a stethoscope.
Ilustrasi (Foto: iStock)
Denpasar -

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof Wimpie Pangkahila menduga ada praktik kesehatan ilegal yang dilakukan oleh warga negara asing (WNA) di Bali. Pria yang juga klinisi itu menyebut mereka membuka praktik kesehatan di kawasan Canggu (Badung) dan Ubud (Gianyar).

"Awalnya saya terima laporan dari beberapa teman dokter tentang praktik kesehatan dari WNA. Mereka ini tahunya dari pasien mereka yang pernah ke sana," kata Wimpie, Kamis (9/3/2023).

Wimpie juga mengungkap praktik kesehatan WNA itu dipromosikan melalui iklan di sosial media. Mereka menawarkan pengobatan terapi ozon, kecantikan, hingga stem cell.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Stem cell ini sangat beresiko, kok mereka (WNA) nekat untuk buat iklan seperti itu di sosial media. Saya pikir kalau terjadi apa-apa di Bali, paling tidak nanti nama Bali sebagai daerah pariwisata bisa tercemar," imbuhnya.

Menurut penuturan dari sesama rekan seprofesinya, Wimpie mengatakan para WNA itu menyewa rumah hingga vila sebagai lokasi praktik. Kasus semacam itu menurutnya sudah terendus oleh praktisi kesehatan di Bali sejak sebelum pandemi COVID-19.

"Teman-teman dokter tidak terima kenapa ini bisa dibiarkan, sementara kami sendiri harus taat aturan. Pertama, WNA ini tidak punya izin atau ilegal. Kedua, bagaimana mereka bisa membuktikan kalau mereka ini benar-benar dokter atau tidak," tegasnya.

Wimpie menyayangkan fenomena WNA yang membuka praktik kesehatan secara ilegal di Bali. Terlebih jika tujuan mereka ke Bali menggunakan visa berlibur. Wimpie merasa mereka telah melecehkan bangsa Indonesia.

"Mereka menganggap kalau di Indonesia mereka bisa bebas, tapi di negaranya belum tentu berani. Saya kira ini tidak bisa dibiarkan, harga diri bangsa dan Bali di mana? Ini harus ada tindakan dari Imigrasi, polisi, dinas kesehatan dan yang terkait," tegasnya.

Wimpie berharap para WNA yang berulah di Pulau Dewata segera ditindak. Menurutnya, keberadaan mereka bisa mengancam kesempatan bekerja penduduk lokal.

"Saya melihat nama negara dan nama Bali jadi kacau (karena aksi WNA). Paling tidak WNA ini kan cerita di teman-teman negaranya kalau mereka enak dan berkesempatan mencari duit di Bali," tandasnya.




(iws/hsa)

Hide Ads