Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar mengatakan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilu 2024 mengalami kendala. Saat ini, coklit data pemilih baru mencapai 73,09 persen.
"Kami mendengar situasi lapangan masih ada yang belum bisa menggunakan e-coklit. Terkendala log in," kata Ketua KPU Denpasar I Wayan Arsa Jaya kepada detikBali, Minggu (5/3/2023).
Arsa Jaya menjelaskan ponsel yang pernah digunakan untuk merekap tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lalu, tidak bisa digunakan untuk mengisi data pada e-coklit kali ini. KPU Denpasar telah melaporkan kendala ini kepada KPU pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara manual tadi gambaran 65,90 persen gambaran yang berhasil terangkum dalam e-coklit, website coklit kami dapat progres kerja secara faktual. Namun, secara faktual pekerjaan dalam hard copy kami yakini mencapai 80 persen," ungkapnya.
Selain sistem, Pantarlih KPU Denpasar yang turun langsung ke lapangan menemukan kendala pada proses pencocokan data. Ia menerangkan petugas menemukan banyak data penduduk yang telah meninggal dunia tercatat dalam daftar pemilih sementara.
Untuk itu, ia akan berkoordinasi dengan perbekel desa dan Dinas Pencatatan Penduduk dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). "Kami membantu pengadministrasian pendudukan lebih tertib," lanjutnya.
Arsa Jaya menambahkan Pantarlih KPU Denpasar juga masih menemukan ada warga yang belum memperbarui data kependudukan, khususnya alamat domisili baru. "Banyak warga Kota Denpasar tidak lagi tinggal sesuai KTP," terangnya.
(irb/BIR)