Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana mengaktifkan sistem respons cepat di seluruh kecamatan di wilayahnya dalam rangka mencegah masuknya flu burung. Upaya ini ditempuh setelah imbauan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung.
Dalam sistem respons cepat itu, Wijana mengatakan petugas kesehatan hewan di Badung akan melakukan surveilans dan merespons kalau terdapat laporan mengarah ke flu burung.
"Kami menerima surat edaran dari pemerintah pusat, Menteri Pertanian, untuk mewaspadai flu burung. Walaupun hingga saat ini, belum ada laporan kasus di Indonesia. Apalagi zoonosis, menyebar ke manusia," ujar Wijana kepada detikBali, Senin (27/2/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyiagakan petugas kesehatan hewan di kecamatan, ia juga mengarahkan para peternak dan pedagang unggas untuk waspada terhadap KLB flu burung.
Saat ini, penyemprotan disinfektan sudah dilakukan di pasar-pasar unggas maupun di peternakan warga.
"Tim Surveilans mengimbau peternak dan pedagang di pasar unggas waspada dengan meningkatkan bio security. Kami imbau segera melapor ke petugas atau dinas apabila ada kejadian kematian unggas mendadak," terang Wijana.
Untuk sebaran peternak unggas di Badung, ia menjelaskan ada di wilayah Kecamatan Mengwi, Abiansemal, dan Petang. Tim kesehatan Hewan Dinas Pertanian Badung terus memantau sejumlah peternakan tersebut.
Ia juga mengakui Tim Dinas Pertanian Badung harus bekerja ekstra saat ini. Sebab, tim di Badung juga harus tetap fokus terhadap pengendalian penyakit mulut dan kulit (PMK) dan rabies.
"Ya tentu ini menambah ekstra kerja tim kesehatan hewan di kecamatan. Dengan kewaspadaan terhadap flu burung, tentu menambah tugas kami selain tetap fokus PMK dan rabies," pungkasnya.
(BIR/nor)