Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mencatat 245 bencana terjadi dalam kurun waktu dua bulan pertama tahun ini periode 1 Januari-25 Februari 2023. Dari bencana itu, seorang warga meninggal dunia.
"Satu orang meninggal dunia, enam orang mengalami luka-luka, baik sedang maupun ringan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali I Made Rentin saat konferensi pers daring, Senin (27/2/2023).
Tak cuma korban jiwa, Rentin mengatakan ada sebanyak 436 bangunan yang rusak akibat terdampak bencana tersebut. Bangunan yang terdampak ada yang mengalami rusak ringan, sedang, dan berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"131 bangunan rusak berat di antara total kerusakan bangunan tadi. 202 di antaranya sedang, 103 rusak ringan. Estimasi total kerugian di angka Rp 17,1 miliar," jelas Rentin.
"Bangunan yang rusak didominasi pada prasarana bangunan pribadi masyarakat maupun fasum dan fasos (fasilitas umum dan fasilitas sosial)," tambahnya.
Dari sisi wilayah terjadinya bencana, banyak terjadi di Kabupaten Buleleng. Dari 245 kejadian bencana, sebanyak 68 di antaranya terjadi di Bumi Panji Sakti, dan didominasi oleh tanah longsor sebanyak 30 kejadian.
Akibat bencana itu, dua orang warga di Kabupaten Buleleng mengalami luka-luka dan 240 bangunan terdampak. Rinciannya, 45 bangunan rusak berat, 173 rusak sedang dan 22 rusak ringan. Dengan kerugian ditaksir Rp 3,7 miliar.
Sementara, Kabupaten Badung dan Karangasem sama-sama diterjang sebanyak 52 kali bencana. Dari jumlah itu, bencana yang mendominasi adalah tanah longsor, terjadi di masing-masing kabupaten sebanyak 23 kejadian.
Dampak bencana di Gumi Keris, yakni sebanyak satu orang mengalami luka-luka dan 105 bangunan terdampak. Di antaranya 60 bangunan rusak berat, 14 rusak sedang, dan 31 rusak ringan. Dengan kerugian diestimasi Rp 7,61 miliar.
Situasi miris terjadi di kabupaten paling timur Pulau Bali. Di sana, bencana telah mengakibatkan satu orang meninggal dunia, dan satu orang mengalami luka-luka.
Selain itu, sebanyak 48 bangunan juga terdampak. Enam di antaranya rusak berat, lima rusak sedang, dan 37 rusak ringan. Kerugian diestimasi mencapai Rp 612 juta.
Sementara di Kota Denpasar, bencana terjadi sebanyak 19 kali dalam dua bulan terakhir didominasi oleh kebakaran gedung dan pemukiman, yakni 16 kali. Namun, BPBD Bali belum mengetahui estimasi kerugian akibat bencana tersebut.
Selanjutnya, di Kabupaten Bangli total ada sebanyak 17 bencana yang didominasi oleh tanah longsor sebanyak enam kali dalam dua bulan terakhir. Satu orang terluka dalam insiden ini dan 26 bangunan terdampak.
Dari 26 bangunan yang terdampak, 14 rusak berat serta masing-masing sebanyak enam bangunan rusak sedang dan ringan. Kerugian akibat bencana di Kabupaten Bangli sekitar Rp 4,04 miliar.
Lalu, di Kabupaten Jembrana, Rentin mengungkap terjadi 13 kali bencana yang didominasi oleh kejadian banjir sebanyak enam kali. Dampak bencana di Bumi Makepung mengakibatkan satu orang luka dan 10 bangunan terdampak.
10 bangunan yang terdampak terdiri dari empat bangunan rusak berat, satu rusak sedang dan lima lainnya rusak ringan. Menurut Rentin, kerugian akibat bencana di Kabupaten Jembrana ditaksir mencapai Rp 219,2 juta.
Kemudian, di Kabupaten Klungkung terjadi 11 kali bencana yang semuanya diakibatkan oleh angin kencang. BPBD Bali juga belum mengetahui dampak dan kerugian akibat bencana tersebut.
Berlanjut di Kabupaten Tabanan terjadi sebanyak sembilan kali bencana dengan tujuh di antaranya disebabkan karena cuaca ekstrem. Ada sebanyak lima bangunan terdampak yang terdiri atas satu bangunan rusak berat, tiga rusak sedang, dan satu rusak ringan. Kerugian diprediksi Rp 410 juta.
Sementara, Kabupaten Gianyar menjadi wilayah yang paling minim terjadi bencana selama dua bulan terakhir. Tercatat ada lima kali kejadian yang didominasi cuaca ekstrem dua kali. Ada dua bangunan yang terdampak, satu rusak ringan dan lainnya rusak berat dengan total kerugian Rp 499,5 juta.
Rentin menambahkan data kejadian bencana di Bali pada Januari hingga Februari 2023 turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebanyak 348 kejadian pada Januari-Februari 2022.
Hanya saja ada peningkatan estimasi kerugian tercatat, yakni menjadi sebesar Rp 17,10 miliar dari sebelumnya Rp 6,8 miliar.
"Kerugian didominasi dari jumlah bangunan yang rusak berat karena tanah longsor," tandasnya.
(BIR/nor)