Koster Sebut 'Durian Runtuh' dari G20: Proyek Infrastruktur Rp 800 Miliar

Koster Sebut 'Durian Runtuh' dari G20: Proyek Infrastruktur Rp 800 Miliar

Nuranda Indrajaya - detikBali
Rabu, 22 Feb 2023 14:38 WIB
Iring-iringan Presiden Jokowi setiba di Terminal Kedatangan VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (14/11/2022) siang.
Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut G20 yang berlangsung tahun lalu tidak cuma membangkitkan pariwisata Bali, tapi membawa proyek senilai Rp 800 miliar. (Triwidiyanti/detikBali).
Denpasar -

Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut perhelatan G20 di Bali pada pengujung tahun lalu membawa berkah bagi pemulihan pariwisata Pulau Dewata. Sehingga, kebangkitan pariwisata Bali menjadi lebih cepat.

"G20 ini menjadi momentum rangkaian pertemuan di Bali, jadi pemulihan pariwisata lebih cepat," ungkap Koster saat memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK), Selasa (21/2/2023).

"Nama Bali yang sudah terkenal menjadi semakin terkenal," lanjutnya menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak cuma terhadap pariwisata, sambung Koster, Bali juga ketiban durian runtuh lewat proyek infrastruktur senilai Rp 800 miliar. Yakni, terminal VVIP Bandara Ngurah Rai dan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai.

"Astungkara, G20 berjalan sesuai rencana dan tetap di Bali. Tadinya ada pikiran mau dipindah dari Bali," kenangnya.

ADVERTISEMENT

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 itu berlangsung pada 15-16 November 2022 lalu. Acara itu dihadiri oleh 17 kepala negara anggota G20, para menteri keuangan, gubernur bank sentral, serta tiga menteri luar negeri.

"Termasuk juga sembilan kepala negara undangan dan 14 pemimpin organisasi lembaga internasional, seperti Bank Dunia dan IMF," terang Politikus PDI Perjuangan tersebut.

Diketahui, revitalisasi terminal VVIP Bandara Ngurah Rai dilakukan dalam rangka G20. "Kami ingin memberi kesan baik, karena terminal VVIP ini jadi tempat singgah sementara para tamu penting negara," tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (9/11/2023).

Revitalisasi terminal VVIP Bandara Ngurah Rai dilakukan dalam kurun waktu 3,5 bulan. Proyek ini hasil kolaborasi antara Kemenhub, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, arsitek asal Bali, dan pihak terkait lainnya.

Adapun, ruang lingkup pekerjaannya, meliputi beautifikasi terminal VVIP (eksisting), pembangunan terminal VVIP baru, penataan lanskap, dan service road, serta realokasi EMPU kargo dan bangunan lainnya.

Sementara Tahura memiliki luas 1.300 hektare (Ha) hutan mangrove dari sebelumnya area tambak ikan dan area yang terabrasi. Sekarang, Tahura menjadi rumah bagi 33 spesies mangrove, spesies pohon mangrove, serta 300 fauna, seperti ikan, udang, burung, monyet, hingga ular.




(BIR/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads