Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Bali I B Setiawan memastikan kondisi 1.375 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali di Turki aman. Turki diguncang gempa berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin (6/2/2023).
Lebih lanjut ia mengaku terus berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Perlindungan PMI (BP3MI) Bali dan KBRI Ankara.
"PMI dalam kondisi aman. KBRI sedang berproses terus karena situasi pasca bencana di setiap negara tentunya berbeda antisipasinya. KBRI saat ini sedang mendata," ungkap Setiawan, Kamis (9/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai insiden gempa yang merenggut 15.383 nyawa itu, ia langsung membentuk grup WhatsApp Reaksi Cepat. Grup tersebut berisikan anggota dari Disnaker Bali, Disnaker Kabupaten Kota, dan BP3MI Bali.
"Grup ini untuk meng-update informasi hari per hari terkait kondisi di Turki sehingga bilamana ada informasi nantinya Disnaker Kabupaten Kota yang akan langsung informasinya ke keluarga PMI," terang dia.
Hingga saat ini, Setiawan mengaku belum menerima laporan dari keluarga PMI yang kemungkinan belum bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga mereka di Turki.
Pada 2022, tercatat ada 12.877 PMI asal Bali yang berangkat ke luar negeri, dan dari angka tersebut sebanyak 10 persennya memilih Turki sebagai lokasi penempatan.
Menurutnya, selama ini, banyak PMI asal Bali yang mayoritas berprofesi sebagai spa therapist. Juga bekerja di industri hospitality.
Pemerintah Turki, Setiawan mengklaim antusias terhadap spa therapist asal Bali yang dikenal akan sopan santunnya, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk diketahui, saat ini tercatat ada 1.375 PMI asal Bali yang ditempatkan di Turki.
Adapun asal PMI tersebut, di antaranya 84 PMI dari Badung, 119 dari Bangli, 401 dari Buleleng, 67 dari Denpasar, 193 dari Gianyar, 121 dari Jembrana, 228 dari Karangasem, 59 dari Klungkung, serta 103 dari Tabanan.
Para PMI tersebut mayoritas berada di Izmir, Antalya, Bodrum dan Ankara.
(BIR/gsp)