53 Tahun Tak Direnovasi, Pasar Kereneng Segera Dites Kelayakan

53 Tahun Tak Direnovasi, Pasar Kereneng Segera Dites Kelayakan

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 08 Feb 2023 06:00 WIB
Suasana di salah satu pintu masuk Pasar Kreneng, Denpasar, Bali pada Selasa (7/2/2023).
Foto: Suasana di salah satu pintu masuk Pasar Kreneng, Denpasar, Bali pada Selasa (7/2/2023). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Pasar Kereneng Denpasar sejak 53 tahun lalu tak tersentuh renovasi dan kini bangunan tersebut telah diusulkan untuk dilakukan tes kelayakan.

"Karena sudah ada perintah dari Pak Wali Kota maka kami segera berkoordinasi dengan Disperindag dan lembaga yang sering melakukan tes kelayakan bangunan. Kemungkinan minggu depan kami ajukan untuk melakukan tes kelayakan," kata Dirut Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata, Selasa (7/2/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dari hasil tes kelayakan akan ditentukan apakah Pasar Kereneng akan direvitalisasi pada beberapa bagian bangunan tertentu saja atau secara keseluruhan.

Sebelumnya, usulan revitalisasi pasar tersebut disampaikan oleh Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara pada Sabtu (4/2/2023) di sela-sela kunjungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke Pasar Kreneng.

ADVERTISEMENT

Kompyang melanjutkan, dari momentum kedatangan menteri ke Pasar Kereneng itulah tercetus keinginan Pemkot Denpasar untuk segera melakukan revitalisasi.

"Kalau kondisinya saya lihat dibandingkan dengan bangunan pasar di tahun itu juga, bangunan Pasar Kereneng memang dari sisi fisiknya lumayan rapuh karena plafon, dan betonnya," ungkapnya.

Selain itu, kata Kompyang, hingga kini telah ada keluhan yang berasal dari para pedagang yang menyebut pada beberapa bagian Pasar Kereneng bocor dan kondisi pasar yang agak kumuh.

Menurutnya, hal-hal semacam itu juga memengaruhi turunnya jumlah pedagang.

Ia mengatakan, gedung pasar sendiri mampu menampung kurang lebih 600-an pedagang.

"Jumlahnya berkurang di masa pandemi, dan alasannya karena memang omzetnya turun dan juga akses masuk orang ke lantai dua yang banyak kosong. Itu tidak representatif karena harus memutar, sehingga pembeli jarang yang naik ke atas," jelasnya.

Kompyang menjelaskan, jika anggaran revitalisasi cukup, dia juga ingin agar pasar memiliki lokasi parkir di basement yang mampu menampung kendaraan roda dua dan empat.

Lalu, sambungnya, pada bagian lantai 1 akan sepenuhnya dipergunakan sebagai para pedagang untuk berjualan.

"Kalau pasar senggol yang buka malam itu memang tidak mungkin kami bisa renovasi. Kecuali kalau revitalisasi total tentu kami akan mengkaji untuk dimana bisa tempat bagi senggol," kata Ida Bagus.

Sementara terkait anggaran, kata Kompyang, akan menunggu arahan dari Wali Kota Denpasar.




(hsa/nor)

Hide Ads