Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur ditargetkan beroperasi penuh pada awal tahun 2024. Rumah sakit internasional yang nantinya beroperasi siap 'merebut' kembali potensi triliunan rupiah yang selama ini mengalir ke luar negeri dari bisnis kesehatan.
Sementara penyelesaian pembangunan ditargetkan selesai pada akhir 2023.
Nantinya, Rumah Sakit Internasional Bali tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 5 hektare dengan luas bangunan sekitar 60.000 M2. Total ada empat lantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direncanakan, akan ada 250 tempat tidur rawat inap dengan 6 pusat unggulan kelas dunia.
"Terutama di sektor kardiologi, onkologi, neurologi untuk manajemen penyakit kritis. Selain itu, Gastro-Hepato, dan Orthopaedic. Serta medical check up akan menjadi spesialisasi medis yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam rumah sakit ini," ucap Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC, drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS.
Ia juga menjelaskan, diperkirakan Indonesia kehilangan Rp 97,6 triliun setahun dikarenakan hampir 2 juta orang Indonesia bepergian ke luar negeri dengan tujuan pemeriksaan kesehatan.
Serta pengobatan berkelanjutan lainnya seperti kanker dan aestethic di tahun 2019.
"Kami prediksi bisnis (RS Internasional Bali) sudah bisa berjalan jika 10-15 persen dari 2 juta orang tersebut datang berobat di tahun pertama RS Internasional Bali," kata drg. Mira.
Mira menuturkan, nantinya RS Internasional Bali tersebut akan menggandeng Mayo Clinic, salah satu RS terbaik di AS.
"Kami menggandeng Mayo Clinic untuk memberi kepercayaan kepada konsumen. Kami ajak Mayo Clinic untuk mendesain fasilitas, proses bisnis, keamanan dan kualitas untuk di RS ini," jelasnya ketika ditemui di Puri Santrian, Jalan Cemara No. 35 Sanur, Denpasar, Bali pada Senin (23/1/2023).
(hsa/irb)