Hilang 3 Bulan, Warga Baturiti Tabanan Ditemukan Tinggal Kerangka

Hilang 3 Bulan, Warga Baturiti Tabanan Ditemukan Tinggal Kerangka

Chairul Amri Simabur - detikBali
Minggu, 15 Jan 2023 21:09 WIB
Tengkorak dan kerangka warga Banjar Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti atas nama I Ketut Satra yang sempat dilaporkan hilang sekitar 3 bulan lalu ditemukan pada Minggu (15/1/2023).
Foto: Tengkorak dan kerangka warga Banjar Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti atas nama I Ketut Satra yang sempat dilaporkan hilang sekitar 3 bulan lalu ditemukan pada Minggu (15/1/2023). (istimewa)
Tabanan -

Sempat dilaporkan hilang pada 3 bulan lalu dan sempat dicari-cari selama satu pekan, I Ketut Satra (62), warga Banjar Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti ditemukan sudah meninggal dunia dengan kondisi tubuh hanya tengkorak dan kerangka.

"Ya benar. Itu warga kami yang sempat hilang sekitar 3 bulan lalu waktu menyabit rumput," jelas Perbekel Bangli, I Made Adiasa.

Tengkorak dan kerangka tersebut ditemukan pada Minggu (15/1/2023) sekitar pukul 14.00 Wita oleh warga yang sedang mencari madu di hutan sekitar Banjar Munduk Andong. "Ditemukan tadi siang oleh orang yang lagi cari madu," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, temuan itu kemudian dilaporkan ke aparat desa hingga kepolisian setempat. Proses evakuasi kemudian dilakukan oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Tabanan.

"Dulu sudah pernah dicari-cari selama seminggu. Tim BPBD sudah turun saat itu. Cuma karena prosedur, 7 x 24 jam tidak ditemukan, maka pencariannya dihentikan. Nah tadi ditemukan oleh orang lagi cari madu," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Adiasa menambahkan, sebelum dievakuasi, pihak Kepolisian melakukan identifikasi dibantu oleh keluarga. Berdasarkan ciri-ciri pakaian yang dikenakan, tengkorak dan kerangka itu dipastikan korban yang sempat dilaporkan hilang atas nama I Ketut Satra pada 17 Oktober 2022 lalu.

"Pihak keluarga sudah memastikan itu korban yang hilang tersebut. Ini disesuaikan dengan ciri-ciri pada pakaian dan kondisi tengkorak dan kerangka yang ditemukan tersebut," imbuh Adiasa.

Secara ringkas ia menjelaskan, pakaian yang melekat pada tengkorak dan kerangka tersebut sama seperti yang dikenakan korban terakhir kali sebelum dilaporkan hilang saat menyabit rumput.

"Terus sepatu botnya. Korban ini punya kebiasaan, sepatu bot kanannya dilipat. Sedangkan sepatu bot yang kiri tidak dilipat. Dan yang meyakinkan pihak keluarga adalah giginya yang ompong," jelas Adiasa yang turut dalam proses identifikasi dan evakuasi tersebut.

Ia menambahkan, dari hasil identifikasi tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Selain itu, dari keterangan pihak keluarga, selain karena faktor usia, korban juga terkadang lupa ingatan.

Dengan adanya kepastian itu, Adiasa menyebutkan bahwa pihak keluarga menerima dengan ikhlas kondisi yang dialami I Ketut Satra sebagai sebuah musibah. Sehingga pihak keluarga menolak untuk melakukan visum et repertum dan memilih melanjutkan proses upacara penguburan secara Hindu.

"Sore menjelang malam tadi proses penguburannya sudah dilakukan," pungkasnya.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads