.webp)
"Embung Sanur sebetulnya memang bisa dipakai destinasi baru, hanya saja oleh BWS sebagai pelaksana proyek Embung Sanur, masih belum bisa dibuka untuk publik, karena masih masa pemeliharaan," katanya, Selasa (10/1/2023).
Ia menuturkan, terkait pembidikan dua kawasan wisata baru tersebut, saat ini tengah tahap diskusi ke berbagai pihak. Menurut Dezire Mulyani, Embung Sanur masih dalam masa pemeliharaan.
"Sebetulnya mereka juga ingin lokasi itu jadi destinasi, hanya saja saat ini selain masih dalam masa pemeliharaan, juga masih mengkoordinasikannya kepada atasan di kementerian. Yang jelas sampai Agustus 2023 masa pemeliharaan di sana," akunya.
Perbekel Sanur Kauh I Made Ada menjelaskan, ia menyambut baik rencana Embung Sanur dijadikan wisata baru di Kota Denpasar. "Karena memang kawasan itu adalah ruang terbuka hijau, yang sebelumnya hanya berisikan semak-semak. Kalau sekarang ini Embung Sanur dipergunakan semacam penampungan air," ucapnya.
Ia pun berharap ke depan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat berpartisipasi di kawasan Embung Sanur, yang telah diresmikan akhir Oktober 2022. Partisipasi itu diharapkan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
Sementara Tahura Ngurah Rai sempat dikunjungi Presiden Jokowi dan para pemimpin KTT G20 pada 16 November 2022. Tahura Ngurah Rai dikenal memiliki beragam potensi wisata alam, seperti rekreasi, olahraga, wisata pendidikan hingga penelitian.
(irb/gsp)
