Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Abdul Hamid atau yang akrab disapa Pak Ogah meninggal dunia, Rabu (28/12/2022) sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelum meninggal dunia, Pak Ogah sempat mengidap stroke berulang dan kondisi kesehatannya terus menurun.
Dilansir dari detikHot, Pak Ogah tutup usia di umur 75 tahun. Kepergian seniman senior pemeran Pak Ogah yang terkenal pada dekade 1981-1983 itu dibenarkan oleh istri Pak Ogah, Yuyun.
"Iya betul (meninggal dunia)," ungkap Yuyun saat dihubungi awak media, Rabu (28/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah Pak Ogah saat ini tengah disemayamkan di RS Kartika Husada dan segera dibawa ke rumah duka. Yuyun menyebut kondisi kesehatan Pak Ogah terus menurun selama beberapa pekan terakhir. "Iya (terus ngedrop)," katanya.
Sebelumnya, kabar meninggalnya Pak Ogah juga beredar melalui pesan berantai.
"BERITA DUKA CITAInna Lillahi Wa Inna Illaihi Raajiuun....Kami atas nama Pengurus dan Warga Villa Jatirasa RW 011, Turut Berduka Cita yang Mendalam atas Meninggalnya Bapak :ABDUL HAMID ( Pak OGAH ) BIN POERJONO Pada hari ini RABU, Tgl 28 Des 2022 / Pukul : 19.30 WIB. Allahumaghfirlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fuanhu," tulis keterangan pesan berantai, Rabu (28/12/2022).
Pak Ogah disebut mengalami stroke berulang. Kondisinya sempat berangsur membaik pada Oktober 2022, setelah berjuang melawan serangan stroke kedua.
Sang istri, Yuyun Widayanti mengungkapkan Pak Ogah kala itu mengalami stroke kedua di bagian tubuh sebelah kiri. Akibat penyakit itu, Pak Ogah menjalani perawatan selama 11 hari di RS. "Stroke sebelah kiri. Sudah 11 hari di rawat di Rumah Sakit," kata Yuyun, Sabtu (29/10/2022), dikutip dari detikHot.
Selain itu, Pak Ogah sebelumnya juga mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak pada 2021. Kondisi itu membuat tubuhnya semakin kurus. Ia sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Karena kondisi tubuhnya membaik, saat itu ia diperbolehkan pulang.
Ia juga kerap mengeluhkan sakit kepala hingga tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kondisi tersebut pun membuatnya kesulitan untuk berbicara.
Tentang Stroke Berulang
Dilansir dari detikHealth, dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta, dr Ricky Gusanto Kurniawan, SpS, FINS, sempat menjelaskan soal stroke berulang. Menurutnya, penyakit ini bisa dipicu berbagai faktor risiko. Terlebih, jika pengobatan penyakit tidak dikontrol dengan baik.
"Misalnya hipertensi, apakah sesuai target minum obatnya? Kemudian diabetes, sudah jaga makan tapi gulanya tetap tinggi. Tandanya itu belum terkontrol," ucapnya saat ditemui detikcom di Jakarta Timur, Jumat (30/10/2022).
Ia menjelaskan, serangan stroke berulang bahkan lebih berat dibandingkan stroke di awal. Hal ini dikarenakan bagian otak yang terganggu akibat serangan sebelumnya belum benar-benar pulih. Akibatnya, ketika terjadi serangan kembali, gejalanya menjadi semakin parah.
"Ada sebagian otak yang rusak tadi kan kata kuncinya kalau sudah kena stroke rusak, rusak itu ilmu kita masih belum belum sampai gimana caranya untuk memperbaiki," ucapnya.
"Anggap nih rusak, terus besoknya kena stroke di pembuluh darah yang lain lagi. Kira-kira lebih berat nggak? Pasti lebih berat," sambungnya.
(iws/iws)