Polres Badung merancang skema pengaturan lalu lintas dan pengamanan di setiap persimpangan di wilayah Canggu dan Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Hal itu sebagai antisipasi kemacetan di dua kawasan wisata yang sedang hits ini. Skema ini juga akan diberlakukan saat perayaan malam tahun baru 2023.
Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes mengatakan, kemacetan di kawasan Canggu disebabkan volume kendaraan yang tidak sebanding dengan lebar jalan. Adapun skema yang diterapkan untuk mengatasi kemacetan di antaranya dengan melakukan penebalan personel di setiap persimpangan.
Menurutnya, sejumlah tempat hiburan malam di Canggu juga menggelar pesta pergantian tahun. Karena itu, pihaknya menerapkan jalur satu arah di shortcut Canggu dan shortcut Bumbak saat malam pergantian tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk jalur shortcut Canggu akan diberlakukan satu arah dari barat, sedangkan shortcut Bumbak dari arah timur saja," jelas Kapolres.
Pantauan detikBali pada Selasa (27/12/2022) sore, kepadatan jalanan di dua kawasan wisata itu tidak macet. Meski arus lalu lintas (lalin) tergolong ramai, namun mobilitas kendaraan masih lancar. Kendaraan yang wara-wiridi jalanan Canggu didominasi sepeda motor. Tak terlihat antrean panjang seperti hari-hari biasa, di mana seluruh ruas jalan disesaki kendaraan.
"Ya kalau di sini (Tibubeneng) lebih banyak motor sekarang. Ada beberapa mobil yang bawa keluarga. Tapi yang wisata kebanyakan turis bule (WNA)," kata Luh Sriani (38) salah seorang pedagang di area Lapangan Tibubeneng.
Kondisi yang sama juga terlihat di simpang Padonan atau simpang Canggu Tibubeneng Dalung. Lokasi ini biasanya sangat padat kendaraan. Namun kali ini tidak terjadi antreankendaraan.
Meski begitu, Polres Badung juga menerapkan rekayasa Lalin di lokasi ini. Dimulai dari simpang Pipitan Canggu, kendaraan dari arah barat diarahkan menuju Tuka Dalung. Sedangkan simpang Kantor Camat Kuta Utara di Kerobokan, kendaraan yang akan masuk ke arah selatan diarahkan ke timur ke menuju simpang Kerobokan.
Pariwisata Tibubeneng Berkembang Pesat
Untuk diketahui, perkembangan pariwisata di Desa Tibubeneng sangat pesat. Salah satu potensinya, Pantai Berawa memang sudah jadi favorit turis asing sejak lama. Namun semakin berkembang seiring hadirnya sejumlah akomodasi wisata di sana. Desa ini kemudian berubah jadi kawasan pariwisata.
Kepala Desa Tibubeneng I Made Kamajaya mengatakan, keberadaan Desa Canggu di sisi barat dan Kerobokan di sisi timur yang lebih dulu tersentuh hingar-bingar pariwisata, memberi dampak pada kawasan Tibubeneng dari tahun ke tahun. "Sejumlah penginapan, hotel dan beach club' mulai berdiri di desa ini," kata Kamajaya kepada detikBali beberapa waktu lalu.
Wisatawan asing yang awalnya dihitung jari, sekarang sudah padat. Lambat laun kawasan ini semakin ramai. Tak heran jika macet terjadi di mana-mana bahkan sampai gang-gang kecil. Salah satu yang terkenal adalah jalur Berawa-Umalas atau Gang Mango.
Jalur itu jadi favorit karena pengendara tidak harus memutar menuju jalan besar. Tidak heran, karena jalur yang sempit dan medan yang sulit, banyak pengendara yang nyemplung ke sawah. Kebanyakan adalah bule. Jalur-jalur kecil ini juga diminati sebagai jalan pintas menghindari kemacetan.
(iws/gsp)