Cerita Pama Polda Bali Jadi Bagian Misi Perdamaian PBB di Afrika Tengah

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Senin, 26 Des 2022 08:10 WIB
Salah satu perwira pertama (Pama) Polda Bali, Iptu Adrian Rizki Ramadhan saat ikut dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (MPP PBB) di Republik Afrika Tengah. (Dok. Polda Bali)
Denpasar -

Sebanyak tiga orang personel Kepolisian Daerah (Polda) Bali ikut dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (MPP PBB) di Republik Afrika Tengah. Ketiga personel tersebut yakni AKP I Wayan Oka Yasa, Iptu Adrian Rizki Ramadhan, dan Briptu I Komang Juliharta.

Salah satu perwira pertama (Pama) Polda Bali, Iptu Adrian Rizki Ramadhan bercerita kepada detikBali tentang pengalamannya bisa menjadi bagian dari misi perdamaian PBB di Afrika Tengah. Adrian mengaku bangga bisa ikut dalam misi tersebut.

"Pertama sebuah kebanggaan ya bagi anggota Polri kalau bisa bergabung di dunia internasional. Karena nggak semua anggota yang bisa, kan masuk spesifikasi tertentu. Kebetulan misi yang saya ikuti ini kan berbahasa Perancis, ini kan bahasa asing bagi kita," kata Adrian, dikutip Minggu (25/12/2022).

Awal Mula Keberangkatan

Adrian awalnya berniat untuk ikut dalam misi perdamaian PBB di Afrika Tengah karena ingin mendapatkan kesempatan untuk ke luar negeri. Dari niat itu, ia kemudian mengikuti tes. Ada beberapa tes yang dijalani guna bisa lolos menjadi tim misi perdamaian PBB di Afrika Tengah. Tes itu berupa bahasa Inggris, menembak hingga tes komputer.

"Akhirnya saya ikut tes. Awalnya itu tahun 2020 pertengahan. Kemudian di awal 2021 pengumuman, saya lulus," ujar mantan Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta Selatan itu.

Setelah dinyatakan lulus, Adrian kemudian berangkat untuk mengikuti pendidikan selama tiga bulan di Pusat Pendidikan Lalu Lintas (Pusdiklantas) Lemdiklat Polri di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten. Di sana, ia mendapatkan berbagai jenis pendidikan sebelum berangkat, mulai dari menembak, taktik hingga cara berkomunikasi dengan Bahasa Prancis.

Usai menjalani pendidikan, Adrian bersama total 139 orang lainnya kemudian diberangkatkan ke Afrika Tengah pada 12 September 2021 menggunakan maskapai Ethiopian Airlines. Dari Indonesia, pesawat transit terlebih dahulu di Kota New Delhi, India.

Dari Kota New Delhi, India, pesawat kembali terbang dan transit di Etiopia. Dari negara Afrika bagian timur itu baru ia diterbangkan menuju ke Afrika Tengah. Total lama perjalanan hingga ke Afrika Tengah sekitar 24 sampai 25 jam penerbangan.

Terkejut Saat Tiba di Afrika Tengah

Adrian mengungkapkan, dirinya terkejut saat tiba di Afrika Tengah. Hal itu kemungkinan karena mengalami mabuk pascaterbang (jetlag). Ia juga heran dengan kondisi bandara di sana yang siapa saja boleh masuk.

"Pas kita sampai itu, tak seperti yang kita kayak bandara di Bali yang dijaga. Di sana enggak, di sana bandaranya bebas, masuk siapa saja boleh. Pas saya sampai itu anak-anak sudah di depan kita anak-anak Afrika itu," kisah Adrian.

Saat itu, Adrian tiba di Afrika Tengah sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Namun meski kondisi masih pagi, suhu di sana dirasakan sangat panas oleh Adrian.

"Saya sampai jam delapan pagi, panas sekali rasanya. Wah ini kok panas sekali. Kita beda waktu tujuh jam dengan Afrika Tengah. Kalau jam 10 pagi di Bali di sana berarti jam 3 pagi masih subuh, masih pagi," jelasnya.

Selain kondisi bandara, mantan Kapolsek Teunom di Kabupaten Aceh Jaya ini juga mengaku terkejut dan miris melihat kondisi rumah masyarakat di Afrika Tengah. Sebab, sebagian besar rumah mereka dibuat sangat sederhana dari tanah liat.

"Sampai di sana kita melihat lah ya, waduh Masya Allah, rumahnya terbuat dari (tanah liat). Kalau kita kan masih dari batu bata, mereka dari tanah liat. Makanannya sulit, terus pakaiannya sedih sekali melihat. Padahal itu ibu kotanya. Itulah karena efek perang konflik antar-etnis," tutur Adrian.

Halaman selanjutnya: Bertugas Melindungi Masyarakat.



Simak Video "Video: Detik-detik Driver Ojol Kena Lemparan Batu Saat Demo di Bali"

(iws/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork