Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menyebut kasus kematian akibat rabies di Kabupaten Buleleng tahun ini menjadi yang tertinggi di Bali. Hal itu diungkapkan di sela-sela rapat koordinasi terkait penanganan rabies di Kantor Bupati Buleleng, Rabu (21/12/2022).
Pambudi mengatakan kasus kematian akibat rabies di Buleleng pada 2021 hanya 1 kasus. Jumlahnya meningkat drastis pada tahun ini yang sudah mencapai 13 korban jiwa.
"Dibandingkan kabupaten lain di Bali, paling banyak di sini," kata Imran Pambudi.
Pambudi menjelaskan, upaya menekan kasus rabies di Buleleng dapat dilakukan dengan melokalisasi masalah. Ada tiga hal yang dia tawarkan, di antaranya menekankan social capital dengan membuat awig-awig atau peraturan desa adat, desentralisasi yaitu memecah permasalahan di tingkat desa, serta mempercepat vaksinasi.
"Ini harus membentuk tim untuk melakukan percepatan vaksinasi. Jadi kalau dihitung-hitung awalnya 18 tim, tapi kalau mau lebih cepat dalam waktu 3 bulan harus ditambah lagi. Jadi 3 hal itu yang harus segera dilakukan," ungkapnya.
Langkah tersebut harus menurutnya perlu dibuatkan standar operasional prosedur (SOP) atau berdasarkan arahan dari Penjabat (Pj) Bupati Buleleng. "Jadi bagaimana nantinya SOP untuk vaksinasi, peraturan desa, maupun penanganan di puskesmas bahkan di rumah sakit," tutupnya.
Untuk diketahui, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng sepanjang Januari hingga Desember 2022 sudah ada 13 kasus kematian akibat gigitan anjing di Buleleng. Rinciannya, 2 kasus kematian pada Februari, 2 kasus pada April, 2 kasus pada Juni, 2 kasus pada Oktober, 4 kasus pada November, dan 1 kasus pada Desember.
Kasus kematian akibat rabies terakhir menelan korban jiwa seorang pria 59 tahun asal Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Buleleng bernama Putu Sudita. Ia meninggal dunia di RSUD Buleleng Singaraja, Sabtu (17/12/2022). Korban diketahui sempat digigit anjing liar pada telunjuk tangan kanannya sekitar dua bulan lalu.
Simak Video "Bisnis Bareng Rumahan ala Gadis Asal Lombok Raup Cuan Ratusan Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/dpra)