Presiden Ukraina Ingin Pidato di Final Piala Dunia 2022 Tapi Ditolak FIFA

Internasional

Presiden Ukraina Ingin Pidato di Final Piala Dunia 2022 Tapi Ditolak FIFA

Tim detikNews - detikBali
Sabtu, 17 Des 2022 15:29 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Dok.Detikcom)
Bali -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kabarnya ingin berpidato via video dan menyampaikan pesan perdamaian sebelum laga final Piala Dunia 2022 digelar di Qatar pada Minggu (18/12) besok. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Federasi Sepakbola Internasional (FIFA)

Dilansir detikNews dari CNN, seorang sumber menuturkan bahwa kantor kepresidenan Ukraina menawarkan agar Zelensky tampil di hadapan para penikmat sepakbola jelang laga final Argentina vs Prancis. Lantaran ditolak, Kantor Kepresidenan Ukraina disebut terkejut dengan respons negatif yang diberikan FIFA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pikir FIFA ingin menggunakan platformnya untuk kebaikan yang lebih besar," sebut sumber yang dikutip CNN itu.

Meski begitu, pembicaraan antara Ukraina dan pihak FIFA disebut masih berlangsung. Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari FIFA terkait keinginan Presiden Ukraina berpidato sebelum laga final Piala Dunia 2022 di Qatar.

ADVERTISEMENT

Permintaan yang diajukan Zelensky itu tergolong tidak biasa. Namun, hal tersebut bukanlah hal yang mengejutkan. Ukraina sudah berulang kali menggunakan berbagai acara besar dunia untuk menjaga sorotan global tetap pada perang berkelanjutan di Ukraina.

Diketahui, Zelensky telah tampil dan berpidato via video dalam berbagai acara. Termasuk saat KTT G20 di Bali hingga pergelaran penghargaan musik ternama Grammy dan Festival Film Cannes.

Selain itu, dia juga melakukan wawancara dan percakapan dengan banyak wartawan dan tokoh dunia hiburan ternama, termasuk Sean Penn dan David Letterman. Hal itu dia lakukan untuk menggalang dukungan bagi Ukraina.

Di sisi lain, FIFA diketahui berupaya keras menjauhkan pesan-pesan politik dari Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar, negara pertama di Timur Tengah yang pertama kali menjadi tuan rumah pesta sepakbola dunia itu.

Kritikan terhadap perlakuan otoritas Qatar pada kaum LGBTQ dan para pekerja migran semakin mencuat beberapa pekan sebelum Piala Dunia digelar. Presiden FIFA Gianni Ifantino merespons dengan komentar eksplosif sebelum turnamen dunia itu dimulai, yang isinya menuduh Eropa dan Barat munafik.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads