Kendala Anggaran, Videotron Simpang Empat Subagan 'Dibiarkan' Rusak

Karangasem

Kendala Anggaran, Videotron Simpang Empat Subagan 'Dibiarkan' Rusak

Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 15 Des 2022 18:32 WIB
Kondisi videotron yang berada di simpang empat Subagan yang mengalami kerusakan sejak 6 bulan lalu
Kondisi videotron yang berada di simpang empat Subagan yang mengalami kerusakan sejak 6 bulan lalu. (Foto: Wayan Selamat Juniasa)
Karangasem -

Videotron yang biasa digunakan untuk menginformasikan kegiatan pemerintah Kabupaten Karangasem di simpang empat Subagan, Kecamatan/Kabupaten Karangasem rusak berbulan-bulan dan belum diperbaiki.

Dugaan sementara, videotron sengaja 'dibiarkan' rusak karena terkendala anggaran perawatan.

Salah seorang warga, Ahmad Saipul (37) yang ditemui di lokasi mengaku bahwa videotron tersebut sudah rusak sekitar setengah tahun yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kadang hidup sebentar kemudian mati, kadang saat hidup gambarnya tidak jelas alias ngeblur.

"Saya kurang tahu apa penyebabnya, tapi yang jelas sudah rusak sejak lama. Mungkin ada komponen di dalamnya yang rusak dan belum diperbaiki sampai saat ini," kata Saipul, Kamis (15/12/2022).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Karangasem I Gede Ngurah Yudiantara tidak menampik kondisi tersebut.

Ia mengatakan awal kerusakan terjadi karena sering jeglek pada sistem kelistrikannya. Setelah dilakukan pengecekan ternyata ada komponen yang terbakar.

"Setelah itu kita langsung ganti, tapi sampai saat ini belum bisa berfungsi secara maksimal. Kadang saat menyala gambar yang muncul buram kadang juga mati," kata Yudiantara.

Yudiantara mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi videotron tersebut saat ini bermasalah, salah satunya karena lokasinya dekat dengan laut, selain itu juga karena sering diguyur hujan kemudian besoknya justru panas.

Untuk kedepannya pihaknya berencana untuk lebih memanfaatkan keberadaan videotron tersebut dengan memindahkan pengelolaannya ke BPKAD.

Sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan iklan seperti hotel, restoran dan yang lainnya. Sehingga ada pendapatan yang masuk ketimbang hanya digunakan untuk menginformasikan kegiatan pemerintah yang dinilainya kurang maksimal.

"Nanti akan kita koordinasikan dengan BPKAD terkait pengelolaannya agar videotron tersebut bisa lebih bermanfaat. Mudah-mudahan mereka mau mengelola dengan keadaan sudah mengalami kerusakan seperti saat ini," kata Yudiantara.

Yudiantara juga mengatakan bahwa untuk biaya pemeliharaan videotron tersebut hanya dianggarkan sebesar Rp 4 juta per tahunnya.

Dengan anggaran tersebut pihaknya mengaku tidak bisa maksimal untuk melakukan perbaikan jika seandainya terjadi kerusakan.




(dpra/hsa)

Hide Ads