Pria Asal Abang Penyebar Hoax soal Gempa Karangasem Diamankan Polisi

Karangasem

Pria Asal Abang Penyebar Hoax soal Gempa Karangasem Diamankan Polisi

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 14 Des 2022 11:46 WIB
Pelaku penyebar video hoaxΒ terkait gempa Karangasem. (istimewa)
Pelaku penyebar video hoaxΒ terkait gempa Karangasem. (istimewa)
Karangasem -

Seorang pria berinisial INM (39) asal Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, diamankan oleh pihak kepolisian dari Polsek Bebandem. Ia ditangkap lantaran menyebarkan berita bohong alias hoax terkait dampak gempa bumi yang mengguncang Karangasem, pada Selasa (13/12/2022) sore.

"Setelah kita melakukan penyelidikan, akhirnya pelaku berhasil kita amankan sekitar pukul 02.00 WITA di Rumah Sakit Balimed dan langsung dibawa ke Mapolsek Bebandem," kata Kanit Reskrim Polsek Bebandem, Ipda I Gede Alit, Rabu (14/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alit mengatakan, pria tersebut sebelumnya menyebarkan video yang menyatakan bahwa lantai tiga Rumah Sakit Balimed, Bebandem, jebol. Video tersebut viral di media sosial. Setelah ditelusuri, informasi yang disampaikan dalam video tersebut ternyata tidak benar karena tidak ada kerusakan sama sekali di gedung rumah sakit tersebut.

Pelaku pun kemudian diamankan karena telah menyebarkan hoax hingga membuat masyarakat panik dan resah. Setelah diamankan, pria tersebut langsung diinterogasi oleh petugas.

ADVERTISEMENT

Menurut keterangannya kepada polisi, pelaku mengaku tidak bermaksud untuk menakut-nakuti masyarakat melalui video tersebut. Ia juga menyebut membuat video itu secara spontan di tengah kepanikan akibat gempa.

"Ia mengaku spontan membuat video tersebut karena panik, sehingga mengucapkan hal-hal yang tidak diketahui secara jelas," kata Ipda Gede Alit.

Saat ini, yang bersangkutan masih dimintai keterangan. Ia diminta membuat video klarifikasi atau permemintaan maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan. Selain itu, polisi juga akan memediasi pelaku dengan pihak Rumah Sakit Balimed dan juga keluarga pasien.

Alit mengimbau warga untuk tidak membuat konten yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih jika disebarkan melalui media sosial. "Apalagi hingga membuat masyarakat yang lain panik dan resah," tandasnya.




(iws/dpra)

Hide Ads