Truk-Bus Mengular di SPBU Kapal Timbulkan Kemacetan 1 Km

Badung

Truk-Bus Mengular di SPBU Kapal Timbulkan Kemacetan 1 Km

Agus Eka - detikBali
Selasa, 06 Des 2022 13:18 WIB
Sejumlah truk dan bus antre di SPBU Kapal hingga menimbulkan kemacetan di persimpangan Abianbase-Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Selasa (6/12/2022).
Sejumlah truk dan bus antre di SPBU Kapal hingga menimbulkan kemacetan di persimpangan Abianbase-Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Selasa (6/12/2022). Foto: Agus Eka/detikBali
Badung -

Antrean truk dan bus yang mengisi bahan bakar Solar di SPBU Jalan Raya Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, sempat menimbulkan kemacetan hingga hampir satu kilometer, Selasa (6/12/2022) siang. Kemacetan ini terjadi lantaran sejumlah kendaraan yang akan mengisi bahan bakar antre dan mengular sampai keluar stasiun pengisian.

Sejumlah kendaraan yang akan masuk ke SPBU berderet sepanjang 100 meter, dekat dengan persimpangan. Alhasil kendaraan di persimpangan RSD Mangusada dari arah timur dan selatan macet hingga hampir 1 km.

Personel Satlantas dan Satsabhara Polres Badung turun di lokasi untuk mengurai kemacetan. Yudi, sopir bus pariwisata asal Semarang, Jawa Tengah, mengaku sudah dua hari tak bisa mengisi bahan bakar lantaran sejumlah SPBU di Denpasar sedang kosong stok Solar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rombongan dari Semarang wisata di Bali. Ini mau balik lagi tapi belum isi dari dua hari lalu. Terakhir isi di Utama Raya, Situbondo sana. Sampai Bali belum sempat isi bahan bakar," jelas Yudi di SPBU Kapal.

Putu Pasek, sopir asal Singaraja ini juga mengatakan sudah antre selama satu jam. Ia terpaksa antre karena takut jika ke SPBU lain stok Solar malah kosong. "Mau cara aman aja. Walaupun kan ada batas pembelian Rp 200 ribu per mobil. Rencana di perjalanan ke Singaraja saya isi lagi," tuturnya.

Gede, manajer SPBU 54.803.08 Jalan Raya Kapal, mengakui puncak kepadatan kendaraan yang antre ke SPBU terjadi pada Senin (5/12/2022) lalu. Ia mengakui untuk ketersediaan stok bahan bakar secara umum masih memadai hingga akhir tahun.

Ia menduga, antrean terjadi karena sejumlah sopir khawatir tidak kebagian Solar jika beralih ke SPBU lain. Sopir hanya ke stasiun pengisian terdekat dari tempat berada. Apalagi jika isi tangki sudah menipis, rasanya tidak memungkinkan mencari SPBU lain.

Gede menjelaskan, rata-rata tiap stasiun mendapat kuota per tahunnya sebanyak 3 juta liter. Bahkan khusus untuk Solar, pihaknya masih punya stok 240 ribu liter yang diperkirakan cukup sampai akhir tahun. Pembelian bahan bakar pun dibatasi per kendaraan agar cukup sampai akhir tahun.

Sebab jika kuota habis, kuota baru akan didapat pada tahun berikutnya. "Jadi harus menunggu tahun depan. Kalau habis ya tidak jual. Ini yang terjadi di tempat lain. Makanya masyarakat ke SPBU yang masih punya stok BBM. Akhirnya numplek (menumpuk) satu lokasi," pungkas Gede.

Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes mengakui, pembatasan pembelian Solar di sejumlah SPBU di Badung mengakibatkan kemacetan baru. Misalnya di SPBU pada jalur lintas Mengwi, dan Abianbase-Kapal yang kerap padat.

"Personel Satlantas dan Sabhara ditempatkan di lokasi dekat SPBU untuk atur lalu lintas. Terutama di SPBU dekat lampu merah agar diatur antrean dan lalu lintasnya supaya tidak macet," tegas Kapolres Badung.




(irb/hsa)

Hide Ads