Jembatan Merah Tukad Gelar di Desa Batuagung, Jembrana, Bali, hancur akibat banjir bandang pada Oktober lalu. Kini, jembatan ikonik yang menjadi salah satu daya tarik wisata (DTW) di Jembrana itu untuk sementara diganti dengan akses darurat berbahan kayu.
Jembatan darurat yang ada saat ini dibangun lebih tinggi oleh warga Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. Sebelumnya, warga juga sempat membangun akses darurat, namun kembali hancur diterjang banjir susulan.
"Jembatan darurat yang dulu lebih rendah dekat air sehingga rusak diterjang banjir. (Jembatan) ini lebih tinggi dan panjang," kata Kelian Banjar Palungan Batu I Made Pernama saat ditemui, Jumat (02/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernama mengakui, putusnya Jembatan Merah memang tidak membuat warga terisolasi. Akses perekonomian warga bisa menggunakan jalan lain meskipun lebih jauh. Jembatan darurat tersebut dibuat sebagai akses pekraman (adat) karena sebelah barat dan timur satu tempek (kelompok adat) dibelah oleh sungai.
"Apalagi siswa SD dan PAUD harus memutar, sehingga dengan jembatan darurat ini lebih dekat akses sekolahnya," papar Pernama.
![]() |
Dengan adanya jembatan darurat itu, kini kendaraan warga tempek Gelar yang berjumlah 18 kartu keluarga (KK) diparkir di seberang jembatan. Selanjutnya, warga bisa berjalan kaki menyeberangi sungai lewat jembatan tersebut.
"Sepeda motor ditaruh di seberang jembatan. Ketika orang tua mengantar anak sekolah lebih cepat, karena jembatan darurat ini hanya dapat dilalui pejalan kaki saja," ujarnya.
Selain jembatan darurat yang dibuat warga dengan swadaya ini, pemerintah daerah juga segera akan membangun jembatan pengganti Jembatan Merah yang sebelumnya hancur. Pantauan detikBali, material berupa batu dan pasir sudah berada di lokasi jembatan.
Sebagai informasi, Jembatan Merah Tukad Gelar menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Jembrana. Meski kondisinya hancur, warga masih kerap berdatangan saat akhir pekan tiba. Suasana hening dengan gemericik air di Tukad atau Sungai Gelar menjadikan membuat wisatawan makin terpikat.
(iws/dpra)