Mengenal Sudut Pandang Orang Ketiga dan Jenisnya dalam Cerpen

Mengenal Sudut Pandang Orang Ketiga dan Jenisnya dalam Cerpen

Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang - detikBali
Kamis, 01 Des 2022 12:24 WIB
Ilustrasi sudut pandang dalam kisah.
Foto: Priscilla Du Preez/Unsplash
-

Sudut pandang orang ketiga merupakan salah satu cara penceritaan di mana penulis atau pencerita berada di luar cerita dan tidak terlibat dalam cerita tersebut. Sudut pandang orang ketiga biasanya kita temukan dalam penulisan cerita fiksi layaknya cerpen atau novel.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai apa itu sudut pandang orang ketiga dan apa saja jenisnya dalam penulisan cerpen. Simak penjelasan berikut ini, detikers.

Apa Itu Sudut Pandang Orang Ketiga?

Dikutip dari Kamus Merriam-Webster, sudut pandang orang ketiga adalah salah satu cara penceritaan di mana penulis atau pencerita berada di luar cerita dan menyebutkan tokoh dengan nama-nama mereka atau kata ganti orang ketiga (dia atau mereka).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sudut pandang ketiga, penulis atau pencerita berlaku sebagai orang luar yang tidak terlibat dalam cerita tersebut. Menurut situs Master Class, narator dalam sudut pandang orang ketiga berperan sebagai pihak yang tahu segalanya dalam cerita (pikiran dan perasaan semua tokoh), atau mengetahui segala hal secara terbatas (pikiran dan perasaan tokoh tertentu saja).

Dibandingkan dengan cerita sudut pandang pertama dan sudut pandang kedua, sudut pandang ketiga ini paling mirip dengan film yang biasa kita tonton. Di mana saat menonton suatu film, kita hanya berperan sebagai 'pengamat' dan tidak terlibat dalam cerita tersebut.

ADVERTISEMENT

Karena itu, bisa disimpulkan bahwa sudut pandang orang ketiga memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Menggunakan kata ganti ketiga untuk para tokoh (dia atau mereka).
  • Penulis atau pencerita berperan sebagai pihak yang serba tau atau tahu secara terbatas.
  • Pembaca dapat mengetahui perasaan semua karakter atau sebagian karakter tertentu.

Jenis Sudut Pandang Orang Ketiga

Sudut pandang orang ketiga memang merupakan salah satu jenis narasi, selain sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang kedua. Namun, sudut pandang orang ketiga ternyata dibagi lagi ke tiga jenis. Yakni sudut pandang orang ketiga mahatahu, terbatas, dan objektif. Berikut ulasannya mengutip Amira Rachmatillah dalam scribd.com.

1. Sudut Pandang Orang Ketiga Mahatahu

Sudut pandang orang ketiga mahatahu atau serbatahu adalah penceritaan di mana penulis atau narator seperti Tuhan dalam karyanya yang mengetahui segala hal tentang semua tokoh, peristiwa, tindakan, hingga motif tindakan tersebut. Dalam bercerita, penulis atau narator bebas berpindah dari satu tokoh ke tokoh lain.

Berikut contohnya dari cerita Lelaki di Tengah Lapangan oleh Ardyan Amroellah.

"Ya, Ibrahim. Seperti itulah tugasnya setelah dipanggil pulang."

Jawaban itu tak memuaskan. Ranju masih diliputi ketidakpercayaan saat si guide bertudung memintanya melanjutkan jalan. Secepat Ranju berkedip, secepat itu Ranju menjumpai pantai di matanya. Dan itu membuat Ranju mulai percaya ini tak dunia? Tidak, hatinya masih penuh logika. Meski Ranju ingat, dia tadi berjalan di atas air, dia tadi menghirup susu di parit kecil pinggir jalan, dia tadi menatap wanita-wanita elok yang menyapa genit. Ranjut bermain-main di pikiran sampai-sampai si guide bertudung menyentak lengannya.

2. Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas

Dalam jenis ini, penulis menceritakan semua yang diketahui, dialami, dan dirasakan tokoh tapi hanya pada tokoh terbatas saja, misalnya pada satu tokoh atau beberapa tokoh secara terbatas. Penulis tidak bisa leluasa berpindah dari satu tokoh ke tokoh lainnya karena hanya terikat pada tokoh tertentu.

Berikut contohnya dari cerita Lagu Malam Braga oleh Kurnia Effendi.

Selalu ada cita di dalam benaknya, untuk mabuk dan menyeret kaki di tengah malam, menyusuri Jalan Braga menuju penginapan. Dia akan menikmati bagaimana lampu-lampu jalan berpendar seperti kunang-kunang yang bimbang, garis-garis bangunan pertokoan yang berderet tak putus acap kali menghilang dari pandangan, dan trotoar pun terasa bergelombang seperti sisa ombak yang menepi ke pantai.

3. Sudut Pandang Orang Ketiga Objektif

Penulis atau pencerita akan menceritakan semua tindakan dan perilaku tokoh dalam cerita, tetapi tidak mengungkapkan pikiran serta perasaan para tokoh. Penulis hanya bisa menduga apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh dalam ceritanya.

Berikut contohnya dari cerita Tempat yang Bersih Terang oleh Ernest Hemingway.

Si lelaki tua bangkit dari kursinya, perlahan mengeluarkan pundi kulit dari kantung, membayar minuman dan meninggalkan persenan setengah pesta. Si pelayan mengikutinya dengan mata ketika si lelaku tua keluar. Seorang lelaki yang sangat tua yang berjalan terhuyung tetapi tetap dengan penuh harga diri.

"Kenapa tak kau biarkan saja dia minum sampai puas?" tanya si pelayan lain. Mereka berdua menurunkan semua tirai. "Belum jam setengah dua," lanjutnya.

"Aku ingin cepat pulang dan tidur."

Demikian penjelasan mengenai sudut pandang orang ketiga. Sekarang detikers sudah lebih mengenal dan memahami bagaimana menulis cerita dengan sudut pandang orang ketiga, kan? Semoga bermanfaat dan selamat berkarya, detikers!




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads