Kepala Rutan Kelas II B Negara Lilik Subagiyono saat ditemui di kantornya, Kamis (24/11/2022) menjelaskan, kondisi saat ini total warga binaan yang ada di Rutan Kelas II B Negara baik itu tahanan maupun narapidana sebanyak 140 orang. Di antaranya 132 orang WBP laki-laki dan 8 orang WBP perempuan.
"Sementara kapasitas di sini (Rutan Kelas II B Negara) sebenarnya 71 orang WBP, tapi ini sudah melebihi kapasitas (overload) sampai dua kali lipat," papar Lilik.
Akibat kondisi overload, Lilik tengah berusaha menaikkan status dari rutan menjadi lapas. Namun, pihaknya menyebut naiknya status tersebut tergantung pada keputusan dari pemerintah pusat.
"Dengan kondisi seperti ini, kita berusaha untuk meningkatkan status dari Rutan Kelas II B menjadi Lapas Kelas II B. Itu menjadi harapan kami, namun demikian keputusan tersebut tergantung dari pusat," papar Lilik.
Sementara Ka. Subsi Pelayanan Tahanan I Nyoman Tulus Sedeng menyampaikan, dengan kondisi rutan yang sudah melebihi kapasitas, penerapan asimilasi di rumah perlu dilakukan sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.M.HH-19 PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang pemberian asimilasi COVID-19.
"Asimilasi rumah salah satu sebagai mengantisipasi kepadatan yang terjadi di dalam setiap kamar tahanan, selain itu asimilasi ini diterapkan salah satu upaya mengatasi overload dan penerapan protokol kesehatan COVID-19," papar Tulus.
Lebih lanjut dijelaskan, dengan kondisi blok yang penuh sesak kebijakan asimilasi tetap dilakukan sesuai arahan pusat. Sehingga warga binaan yang ada di Rutan Kelas IIB Negara tetap nyaman dan terhindar dari wabah COVID-19.
"Seperti contoh saat ini, kamar yang ada di setiap blok itu misalnya ideal diisi oleh 3 orang warga binaan, namun saat ini bertambah hingga dua kali lipatnya," ujarnya.
Disinggung mengenai pemberian asimilasi rumah, Tulus mengungkap dari tahun 2020 awal penetapan asimilasi rumah hingga tahun 2022 ini sudah sebanyak 246 orang warga binaan Rutan Kelas IIB Negara mendapatkan asimilasi rumah. "Dengan rincian itu, tahun 2020 sebanyak 95 orang, tahun 2021 sebanyak 80 orang, dan tahun 2022 sebanyak 71 orang," tandasnya.
(nor/hsa)