- Apa itu Calistung?
- Manfaat dan Tujuan belajar Calistung
- Kapan dan Tanda Anak Mulai Bisa Belajar Calistung?
- Dampak Belajar Calistung Terlalu Dini pada Anak
- Tips Mengajarkan Calistung pada Anak yang Tepat 1. Bermain Drama 2. Bermain Balok 3. Bermain Menggunakan Permainan Sendiri 4. Menyanyi Bersama Anak 5. Membaca Bersama Anak
Pernah mendengar calistung? Istilah satu ini merupakan rangkaian atau singkatan dari tiga kata yang sederhana dan penting untuk dimiliki atau dipelajari semua orang. Tanpa calistung, detikers tentunya tidak akan berada di sini atau mampu membaca artikelnya.
Sebenarnya, apa itu calistung? Berikut ini penjelasan beserta tips mengerjakannya!
Apa itu Calistung?
Mengutip binus.ac.id, calistung adalah istilah atau singkatan dari rangkaian kata membaca, menulis, dan berhitung. Sementara itu, calistung juga bisa dianggap sebagai metode belajar yang biasa diajarkan orang tua kepada buah hati berusia 4-7 tahun. Metode ini dianggap berperan penting karena sejumlah manfaatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada anak-anak, membaca dapat dianggap sekadar membunyikan huruf-huruf yang terangkai atau hurufiah, menulis berarti menuliskan huruf-huruf yang terangkai, dan berhitung berarti sekadar menambahkan, mengalikan, dana membagianya. Namun, bagi orang dewasa, calistung memiliki makna yang jauh lebih kompleks.
Membaca bagi orang dewasa tidak sekadar membunyikan huruf-huruf, tetapi memahami dan menangkap inti dari gagasan artikel, buku, situasi, keadaan diri, orang lain, fenomena alam, sosial, dan masih banyak lagi dari dalam kehidupan.
Menulis bukan sekadar merangkai huruf dengan huruf, melainkan menulis suatu gagasan yang bermanfaat untuk diri dan sesama. Kemudian, berhitung tidak hanya berkaitan dengan angka, tetapi juga menghitung untung rugi dari suatu sikap, perkataan, atau perbuatan yang diambil.
Berhitung juga berarti memperhitungkan manfaat atau baik buruknya sikap dan perbuatan diri untuk orang lain.
Manfaat dan Tujuan belajar Calistung
Secara umum, anak yang telah menguasai calistung sejak dini lebih mudah menempuh jenjang pendidikan di sekolah dasar seperti dikutip dari seminar.umpo.ac.id. Hal ini dikarenakan metode penerapan calistung memberikan sejumlah manfaat yang memengaruhi anak. Berikut adalah manfaat dan tujuan dari belajar calistung:
- Mendorong kemandirian yang lebih baik dalam melaksanakan tugas sehari-hari sehingga tidak terlalu menggantungkan diri terhadap bantuan orang lain.
- Meningkatkan rasa kepercayaan diri pada anak sehingga memudahkan anak untuk bergaul dan menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan baru.
- Mendorong anak untuk memiliki kesiapan dalam menghadapi kegiatan pembelajaran di sekolah dasar sehingga tidak lagi terkejut dengan sistem baru yang dimiliki sekolah dasar.
- Memudahkan anak untuk lebih menyukai kegiatan dan proses pembelajaran yang dihadapinya.
- Meningkatkan fokus perhatian dan motivasi untuk berprestasi dalam pembelajaran sehari-hari.
- Meningkatkan kedewasaan sehingga anak mampu menyesuaikan diri dengan orang lain serta menghargainya, baik anak sebaya maupun yang lebih dewasa.
Kapan dan Tanda Anak Mulai Bisa Belajar Calistung?
Umumnya, metode belajar calistung diterapkan oleh orang tua kepada anaknya sejak dini agar anak memiliki kedewasaan, kemandirian, dan kepercayaan diri yang lebih baik daripada sebelumnya. Namun, kira-kira kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan calistung?
Berikut adalah tanda-tanda untuk mengajarkan calistung kepada anak menurut Maria Limyati, MPsi, selaku dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam wawancaranya dengan detikHealth:
- Anak memasuki sekolah dasar (SD).
- Anak berusia minimal 7 tahun.
- Anak telah diperkenalkan atau melewati pendekatan melalui permainan.
Menurut Maria, calistung adalah perpaduan dari beberapa aspek kemampuan, kognitif, motorik, dan konsentrasi sehingga membutuhkan struktur otak yang perlu dibina terlebih dahulu.
Sementara itu, Dr. dr. Ahmad Suryawan SpA(K) dari RSUD Soetomo Surabaya juga menyatakan metode belajar calistung perlu diberikan secara selektif dan tidak semua anak menerimanya. Seorang anak dapat diberikan pembinaan perilaku dan lingkungan terlebih dahulu meski tidak menerima calistung.
Dampak Belajar Calistung Terlalu Dini pada Anak
Meski calistung memiliki banyak manfaat bagi anak, penerapan calistung terlalu dini memungkinkan anak menghadapi ketidakmampuan dalam mencerna secara sempurna atau bahkan lebih buruk lagi.
Dampak belajar calistung pada anak yang terlalu dini adalah berikut ini menurut Pratiwi dalam tulisannya yang berjudul Pembelajaran Calistung bagi Anak Usia Dini antara Manfaat Akademik dan Resiko Menghambat Kecerdasan Mental Anak:
- Mengalami tekanan karena harus menguasai materi yang tidak disukai anak.
- Kehilangan gairah belajar karena menganggap pelajaran tersebut terlalu sulit dan tidak menyenangkan.
- Mempengaruhi proses pembelajaran di kelas 3 sampai 4 SD dengan rasa bosan, jenuh, malas, hingga mengakibatkan mogok belajar.
Tips Mengajarkan Calistung pada Anak yang Tepat
Mengutip laman Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, ada sejumlah cara atau tips untuk mengajarkan calistung pada anak secara tepat, yaitu dengan kegiatan bermain yang menyenangkan. Kegiatan bermain pada anak ini dapat mengembangkan bahasa lisan melalui:
1. Bermain Drama
Bermain drama dapat melibatkan anak dalam mengalami pelibatan bahasa dan membantu mereka memahami perlunya membaca untuk memahami sesuatu. Permainan ini dapat dilakukan dengan menggunakan aksesoris, pakaian, nyanyian, dan tarian yang sesuai dengan cerita sehingga disukai anak.
2. Bermain Balok
![]() |
Selanjutnya, melalui permainan balok, anak dapat mengembangkan kemampuan kosa kata yang berkaitan dengan bentuk-bentuk bangunan, menara, jembatan, dan struktur alam. Hal ini dapat diperoleh bila orang tua mengenalkan dan menjelaskan nama pada struktur balok yang ada kepada anak.
3. Bermain Menggunakan Permainan Sendiri
Selanjutnya adalah permainan sendiri. Cara satu ini dapat diperoleh dari dengan mengumpulkan benda-benda yang dimulai dari huruf tertentu. Sebagai contoh, mengumpulkan benda dengan huruf "D" dapat membuat anak mengenal daun, donat, dadu, hingga duku.
4. Menyanyi Bersama Anak
Selanjutnya adalah menyanyi bersama anak. Musik dan nyanyian menjadi suatu hal yang penting dalam pengenalan bunyi dan suara, khususnya untuk mengucapkan huruf. Selain itu, bernyanyi juga membuat anak mempelajari huruf baru hingga memahami irama dan isi lagu.
5. Membaca Bersama Anak
![]() |
Ketika membaca bersama anak, orang tua dapat meminta anak untuk menjelaskan apa yang baru saja mereka baca. Hal ini penting dilakukan untuk membantu anak memahami cerita dan mengekspresikan diri mereka secara verbal.
Itulah seputar informasi terkait calistung pada anak. Calistung adalah metode belajar dengan manfaat yang baik pada anak, tetapi penerapannya harus selektif dan menentukan timing yang tepat. Semoga artikel ini membantu Anda, khususnya orang tua dalam mengajarkan anak, ya!
(des/fds)