Mengenal Waduk Muara Nusa Dua yang Akan Dipamerkan ke Delegasi KTT G20

KTT G20

Mengenal Waduk Muara Nusa Dua yang Akan Dipamerkan ke Delegasi KTT G20

Tim detikBali, Tim detikFinance - detikBali
Sabtu, 12 Nov 2022 13:11 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Waduk Muara Nusa Dua, Denpasar, Bali.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Waduk Muara Nusa Dua, Denpasar, Bali. (Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Bali -

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Waduk Muara Nusa Dua, Denpasar, Bali, diresmikan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (11/11/2022). Pembangunan PLTS tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan fungsi tampungan air di Waduk Muara yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Tempat ini juga akan dipamerkan (showcase) kepada para delegasi KTT G20.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut Kementerian PUPR merehabilitasi bendungan baru dan lama untuk mengembalikan fungsi utamanya sebagai sumber penyedia air baku. Waduk Muara seluas 35 hektare itu melayani kebutuhan air baku bagi kawasan pariwisata di Bali selatan.

"Waduk Muara Nusa Dua berperan penting dalam memasok air baku pada kawasan pariwisata utama di Bali, seperti kawasan Kuta, Benoa, Nusa Dua dan sekitar Bandara I Ngurah Rai," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022) seperti dikutip detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Basuki menjelaskan, rehabilitasi Waduk Muara dirancang untuk meningkatkan suplai air baku untuk PDAM Kabupaten Badung sebesar 500 liter/detik. Jumlah tersebut bertambah 200 liter/detik dari pasokan sebelumnya.

Sementara itu, pembangunan PLTS Waduk Muara Nusa Dua adalah dalam rangka mengurangi dampak perubahan iklim dan transisi energi terbarukan. Hal itu sejalan dengan salah satu isu global yang diangkat pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

ADVERTISEMENT

Proses pengerjaan proyek Waduk Muara Nusa Dua dilakukan sejak Februari 2022 dengan menggunakan biaya APBN senilai Rp 44,3 miliar. Pekerjaan meliputi pembangunan saluran pengarah baru, perbaikan dan penggantian bendung karet, pembangunan jembatan, modifikasi bar screen, atap stop log, mechanical and electrical pintu radial, hydraulic rotary screen, gedung pameran, dan ruang rapat.

Selain mengoptimalkan fungsi Waduk Muara, pihaknya bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menata kawasan Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai yang akan menjadi venue showcase konservasi mangrove untuk tamu-tamu negara KTT G20. Penataan kawasan itu pun telah dinyatakan rampung 100 persen.

Akan Bangun di Beberapa Bendungan

Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut PLTS terapung ini jadi salah satu tempat yang bakal dipamerkan (showcase) kepada para tamu penting negara saat KTT G20. Ia menjelaskan, pembangunan PLTS terapung di Muara Tukad Nusa Dua ini hanya awalan pembangunan solar terapung yang langsung masuk ke PLN di Indonesia. Sementara catatan Kementerian PUPR ada sekitar 5.000 lebih danau, dan 300 lebih bendungan di Indonesia.

Menurut Luhut, jika diambil hanya 5 persen dari jumlah bendungan di Indonesia untuk dibangun PLTS terapung, diperkirakan energi yang dihasilkan mampu capai beberapa puluh ribu Mega Watt (MW).

Terkait itu, Luhut menegaskan sejumlah PLTS juga akan dibangun di beberapa bendungan di Indonesia. Khusus di Bali, proyek serupa juga direncanakan akan dibangun di bendungan Sidan (Petang, Badung) dan bendungan Tamblang di Buleleng.

"Kami sekarang menunggu teknologi untuk bisa storage baterai (PLTS muara). Jadi bisa 24 jam bisa jalan. Ini komitmen pemerintah, sangat detail mengecek rencana ini (PLTS). Kami bersyukur, semua program itu tercapai," kata Luhut.




(iws/hsa)

Hide Ads