.webp)
Terminal Tipe A Mengwi di Badung, Bali, tetap siaga mengamankan layanan transportasi dari Bali menuju Jawa selama gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Sebanyak 52 perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di Bali disiapkan otoritas terminal.
Koordinator Satpel Terminal Mengwi Achmad Erwin Rahadi mengatakan 52 PO bus yang disediakan bertujuan untuk mem-back up penerbangan domestik di Bandara Ngurah Rai yang diperkirakan sangat sibuk selama G20. Jika dianggap kurang, otoritas terminal akan menambah jumlah armada. Termasuk dengan meminta bus DAMRI, maupun menarik sejumlah bus pariwisata yang ada di Bali.
"Tapi kami maksimalkan dulu PO yang sudah punya rute dan jadwal tetap itu," kata Erwin, Kamis (10/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, arus keberangkatan maupun kedatangan penumpang di Terminal Tipe A Mengwi terbilang landai. Tidak ada peningkatan jumlah penumpang yang signifikan.
Hal itu diduga lantaran bus dari luar Bali sudah mendapat penjagaan ketat di pelabuhan. Hal yang sama juga diperkirakan akan terjadi selama 13-17 November mendatang.
"Tapi kita lihat dulu. Sebab moda transportasi darat bisa jadi alternatif masyarakat ke Bali atau ke luar Bali selama G20. Jika tidak memungkinkan memindahkan jadwal berangkat. Secara harga tiket juga terjangkau."
Ia menambahkan, untuk mencari info jadwal keberangkatan maupun pemesanan tiket di terminal saat ini semakin mudah. Penumpang hanya perlu melakukan scan barcode ke linktr.ee/ttamengwi yang sudah disediakan di terminal dan akun media sosial Instagram Terminal Mengwi.
"Nanti akan muncul tampilan nama-nama PO bus. Sampai tujuan akan ada di sana. Kontak perusahaan bus juga ada. Bisa beli tiketnya dengan PO langsung," pungkas Erwin Rahadi.
Diberitakan sebelumnya, penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, diperkirakan bakal sibuk melayani penerbangan VVIP selama perhelatan KTT G20. Kementerian Perhubungan mewanti-wanti masyarakat menghindari jadwal penerbangan dari dan ke Bali selama rentang waktu 13-17 November 2022.
Sebab pemerintah berupaya menyeimbangkan penerbangan VVIP para delegasi KTT G20 dengan penerbangan reguler domestik dan internasional. Selain itu, tak sedikit pula para delegasi yang akan datang menggunakan pesawat komersial atau tidak menggunakan pesawat resmi negaranya.
(iws/dpra)
