Krodit! Warga Diminta Hindari Penerbangan Ngurah Rai 13-17 November 2022

Road to G20

Krodit! Warga Diminta Hindari Penerbangan Ngurah Rai 13-17 November 2022

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 09 Nov 2022 21:46 WIB
Ilustrasi Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Ilustrasi Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Istimewa)
Denpasar -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat untuk menghindari penerbangan dari maupun ke Bali pada 13-17 November 2022. Sebab, dalam rentang waktu tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan sangat krodit melayani penerbangan VVIP untuk delegasi KTT G20.

"Apabila saudara-saudara kita akan ke Bali, lakukan sebelum tanggal 13 November dan setelah 17 November 2022 karena memang tempatnya agak kurang leluasa. Dikhawatirkan nantinya akan rebutan dengan flight-flight yang kondisinya membuat ini komplikasi," kata Budi Karya kepada wartawan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (9/11/2022).

Menurutnya, hal tersebut juga bertujuan untuk menyeimbangkan penerbangan VVIP para delegasi KTT G20 dengan penerbangan reguler domestik dan internasional. Dengan begitu, pelayanan terhadap VVIP KTT G20 diharapkan bisa berjalan lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berikan slot masing-masing negara tersebut dengan jam-jam tertentu agar ini bisa ter-manage dengan baik. Dan juga pesawat komersial tetap berjalan," sebutnya, Rabu (9/11/2022).

Menurut Budi Karya, tidak semua delegasi KTT G20 yang datang ke Bali menggunakan pesawat pribadi atau pesawat milik negaranya. Tak sedikit pula yang akan datang menggunakan pesawat komersial.

Terkait itu, Budi Karya mengaku telah meminta agar kebutuhan operasional pesawat internasional agar tidak dikurangi. Di sisi lain, ia menyadari bahwa parkir pesawat dari VVIP KTT G20 tidak bisa seluruhnya ditampung di Bali.

"Selain Bali, beberapa pesawat negara kita pindahkan untuk menginap di Lombok, Makassar, Surabaya, Banyuwangi, Jogja, Solo, Semarang dan Jakarta. Jadi, ada banyak sekali bandara kita yang bisa melayani mereka, tapi ada yang pesawatnya memang tetap di sini," pungkasnya.




(iws/dpra)

Hide Ads