Empat Destinasi di Denpasar yang Bakal Dikunjungi Delegasi KTT G20

Denpasar -

Sebanyak empat destinasi di Denpasar, Bali, akan dikunjungi para delegasi KTT G20. Adapun lokasi tersebut berada di Pulau Serangan, Denpasar, Bali.

"Dari Bapeda memilih lokasi kunjungan delegasi, yaitu Pura Sakenan, Masjid Asy-Syuhada, (TCEC) Serangan, dan BTID Kura-kura Bali. Rencananya mereka akan berkunjung tanggal 13 November 2022 sore, untuk durasi kunjungan mungkin hanya 15 menit di setiap tempat," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani.

Menurutnya, terpilihnya lokasi di Pulau Serangan dikunjungi delegasi G20 dikarenakan kawasan historical urban landscape dan berkaitan dengan program UNESCO. Delegasi berkunjung ke Pura Sakenan untuk melihat seperti apa kebudayaan hingga kerukunan antar umat beragama di kawasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, daya tarik TCEC Serangan, kata Dezire, berkaitan erat pada isu pelestarian lingkungan dan ingin menunjukkan Pulau Serangan memiliki TCEC yang telah lama berdiri. Kemudian, para delegasi akan melihat keistimewaan BTID Kura-kura Bali dari beberapa fasilitas yang akan dibangun di tempat tersebut.

"Sementara Masjid Asy-Syuhada memiliki historical urban landscape yang juga mempunyai sejarah dari tahun 1800an dan di sana juga ada prasasti. Nanti, delegasi yang datang akan dijelaskan tentang kisah di balik tempat tadi melalui digital information berupa QR code," sebutnya, Selasa (8/11/2022).

Disinggung terkait peserta delegasi dari negara mana saja yang akan berkunjung, Dezire menjelaskan, hingga kini pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat, karena kegiatan tersebut lebih banyak ditangani pusat.

Ia juga menyampaikan, masing-masing titik tersebut mampu menampung kurang lebih 20-100 orang. Sementara dari segi persiapan, empat titik tersebut telah siap dikunjungi, baik dari segi kebersihan, dukungan masyarakat untuk menyukseskan kegiatan KTT G20, dan lainnya.

"Dengan kunjungan ini semoga mereka (delegasi) bisa membawa pesan kepada negara masing-masing bahwa ada historical urban landscape yang lokasinya tidak jauh dari bandara. Kemudian mempunyai nilai sejarah yang penting dan pelestarian lingkungan juga tinggi," ungkapnya.

Sehingga melalui keberhasilan kegiatan tersebut, akan memberikan nilai tambah kepada pariwisata Denpasar dan umumnya Bali. Serta membuka mata dunia bahwasanya Bali telah siap dikunjungi.