Peringatan Hari Perlindungan Bayi 2022: Meningkatkan Tumbuh Kembang

Peringatan Hari Perlindungan Bayi 2022: Meningkatkan Tumbuh Kembang

tim detikJabar - detikBali
Senin, 07 Nov 2022 02:35 WIB
Ilustrasi bayi sedang menangis
Ilustrasi bayi. Peringatan Hari Perlindungan Bayi 2022: Meningkatkan Tumbuh Kembang. Foto: Thinkstock
Bali -

Hari Perlindungan Bayi atau Infant Protection Day 2022 tahun ini diperingati untuk meningkatkan perlindungan terhadap tumbuh kembang bayi. Hari Perlindungan Bayi sendiri diperingati setiap tanggal 7 November.

Dilansir dari detikJabar, berdasarkan data WHO 2019, 2,4 juta bayi meninggal dunia di bulan pertama kelahiran. Artinya 6.500 hanya berumur satu bulan di seluruh dunia meninggal setiap harinya.

Kematian bayi di usia mudah dikarenakan saat usia tersebut bayi masih cukup rentan sebelum berusia satu tahun atau berbobot 4 kg. Salah satu penyebab kematian bayi baru lahir adalah Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SIDS merupakan kondisi bayi baru lahir meninggal dalam tidur, dan kondisi ini terjadi tanpa ada peringatan apapun. SIDS umumnya terjadi pada bayi di bawah 1 tahun. Pada 2017, Institut Kesehatan Nasional (NIH) Amerika Serikat mencatat 1.360 kematian akibat SIDS pada bayi di bawah satu tahun.

Untuk itu, para orang tua harus siap menjaga bayinya tetap aman dan sehat dalam pertumbuhan, dan mencegah berbagai hal buruk termasuk SIDS. Berikut tujuh pemicu SIDS yang harus diwaspadai.

1. Lingkungan Tidur

Bayi perlu tidur di permukaan rata, kokoh, dan dilapisi seprai. Area tidur bayi juga perlu bebas dari bantal, selimut, atau mainan lantaran dapat menghambat pernapasan bayi.

2. Tidur Miring atau Tengkurap Sebelum Waktunya

Perhatikan saat mengubah posisi tidur bayi. Posisi tidur dapat mempengaruhi berbagai aspek pada tubuh bayi, termasuk bentuk kepala. Para peneliti tidak menyarankan memposisikan bayi tidur posisi miring atau tengkurap.

Sebab dapat meningkatkan risiko hiperkapnia, penumpukan karbon dioksida, hipoksia, dan meningkatkan suhu tubuh bayi yang mempengaruhi sistem kardiovaskular. Bayi direkomendasikan tetap tidur dalam posisi telentang hingga mencapai usia satu tahun.

3. Usia

SIDS kerap ditemui dalam bayi baru lahir hingga berusia satu tahun. Namun sebanyak 90% dari kasus ini terjadi pada bayi berusia 1-4 bulan.

4. Berbagi Tempat Tidur

Bayi tidak boleh tidur bersama orang tua sebelum mencapai umur satu tahun, sebab risiko bayi jatuh, tercekik, hingga bahaya lainnya bisa meningkat. Termasuk bahaya ranjang yang terlalu empuk atau dilengkapi selimut tebal dan berat. Untuk itu, bayi direkomendasikan tidur di dalam boks bayi.

5. Tembakau

Bahaya rokok sudah mengancam bahkan sejak bayi dalam kandungan. Sebanyak 30% kasus kematian akibat SIDS dapat dicegah jika ibunya benar-benar menghindari merokok atau terpapar asap rokok secara intens saat hamil.

6. Alkohol

Mengonsumsi alkohol bisa meningkatkan risiko SIDS bagi bayi, termasuk pada periode sebelum atau setelah pembuahan.

7. Tidak diberi ASI Eksklusif

Bayi yang diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif memiliki risiko mengalami SIDS lebih rendah ketimbang bayi yang mengonsumsi susu formula atau makanan padat.




(irb/hsa)

Hide Ads