Hari Perlindungan Bayi atau Infant Protection Day diperingati setiap 7 November. Tahun ini, peringatan yang ditujukan untuk meningkatkan perlindungan terhadap tumbuh kembang bayi ini jatuh pada hari Senin (7/11/2022).
Dikutip dari detikJateng, data WHO pada 2019 mencatat 2,4 juta bayi meninggal di bulan pertama kelahiran mereka. Artinya, terdapat sekitar 6.500 bayi berumur satu bulan di seluruh dunia yang meninggal setiap harinya.
Pasalnya, bayi masih cukup rentan sebelum berusia satu tahun atau berbobot 4 kg. Salah satu penyebab kematian bayi yang baru lahir adalah Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SIDS merupakan kondisi ketika bayi yang baru lahir kemudian meninggal dalam tidurnya. Biasanya, kondisi ini terjadi tanpa ada peringatan apapun.
Dikutip dari sleepfoundation.org, SIDS umumnya terjadi pada bayi di bawah 1 tahun. Pada 2017, Institut Kesehatan Nasional (NIH) Amerika Serikat mencatat 1.360 kematian akibat SIDS pada bayi di bawah satu tahun.
Untuk menjaga bayi tetap aman dan sehat dalam pertumbuhannya, tentu para orang tua harus siap mencegah berbagai hal, termasuk SIDS. Dilansir dari sleepfoundation.org, berikut 7 faktor yang memicu SIDS.
1. Lingkungan Tidur
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bayi perlu tidur di permukaan yang rata, kokoh, dan dilapisi seprai. Selain itu, area tidur bayi juga perlu bebas dari bantal, selimut, atau mainan lantaran dapat menghambat pernapasan bayi.
2. Tidur Miring atau Tengkurap Sebelum Waktunya
Merubah posisi tidur pada bayi merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Pasalnya, posisi tidur dapat memengaruhi berbagai aspek pada tubuh bayi, termasuk bentuk kepala.
Kendati demikian, para peneliti tidak menyarankan memposisikan bayi untuk tidur dalam posisi miring atau tengkurap. Sebab, hal tersebut dapat meningkatkan risiko hiperkapnia, penumpukan karbon dioksida, hipoksia, dan meningkatkan suhu tubuh bayi yang memengaruhi sistem kardiovaskular mereka.
Oleh karena itu, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan tetap menidurkan bayi dalam posisi telentang hingga bayi mencapai usia satu tahun.
3. Usia
SIDS kerap ditemui dalam bayi yang baru lahir hingga berusia satu tahun. Kendati demikian, 90% dari kasus ini terjadi pada bayi yang berusia 1-4 bulan.
4. Berbagi Tempat Tidur
Meski orang tua kerap tidur satu ranjang dengan bayinya, hal ini ternyata tidak direkomendasikan sebelum bayi mencapai umur satu tahun, lho. Sebab, risiko bayi jatuh, tercekik, hingga bahaya lainnya turut meningkat.
Selain itu, terdapat pula ranjang dewasa yang terlalu empuk atau dilengkapi dengan selimut yang cukup tebal dan berat. Alhasil, bayi direkomendasikan untuk tidur di dalam boks bayi yang ditaruh dalam ruangan yang sama dengan tempat tidur orang tuanya.
5. Tembakau
Bahaya rokok tidak pernah lepas dari tumbuh kembang bayi. Bahkan, bahaya tersebut dimulai dari ketika bayi masih dalam kandungan, lho.
Sekitar 30% dari kasus kematian yang terjadi akibat SIDS bahkan dapat dicegah jika ibunya benar-benar menghindari merokok atau terpapar asap rokok secara intens saat hamil.
6. Alkohol
Selain merokok di masa kehamilan, mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan risiko SIDS bagi bayi mereka. Hal tersebut juga berlaku pada periode sebelum atau setelah pembuahan.
7. Tidak diberi ASI Eksklusif
Bayi yang diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif memiliki risiko mengalami SIDS yang lebih rendah ketimbang bayi yang mengonsumsi susu formula atau makanan padat.
(tya/tey)











































