Penyebab tragedi maut pesta Halloween di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, hingga kini masih diselidiki. Namun demikian, muncul desas-desus adanya dugaan penyalahgunaan narkoba dalam tragedi yang menewaskan ratusan orang itu.
Pihak pemadam kebakaran awalnya menerima belasan laporan dari orang-orang di daerah Itaewon tentang pasien yang kesulitan bernapas. Laporan pertama dibuat sekitar pukul 22.15 waktu setempat, sebagaimana dilansir detikNews dari kantor berita Yonhap, Minggu (30/10/2022).
Tim penyelamat yang dikirim ke tempat kejadian telah memberikan bantuan pernafasan pada puluhan korban di jalan terdekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula desas-desus soal kerumunan orang yang berbondong-bondong ke suatu tempat untuk melihat seorang selebriti atau permen yang dicampur dengan narkoba yang telah didistribusikan di klub.
Dilansir dari detikTV, banyak yang melihat peserta pesta Halloween juga menggunakan narkoba. Saksi pun mengungkap dirinya melihat banyak barang bukti narkoba yang diamankan polisi.
"Pertama-tama, ada orang yang menggunakan narkoba, dan mereka bentrok dengan orang lain, yang menyebabkan cedera. Kantor polisi sangat ramai. Karena obat-obatan, ada beberapa kecelakaan seperti sepatu hak tinggi tersangkut di paha seseorang," ungkap Park Jung-hoon, warga yang saat itu ada di lokasi.
Rumor serupa juga diberitakan media lokal Koreaboo. Namun demikian, rumor soal keterkaitan narkoba dan insiden ini masih belum terkonfirmasi.
Diberitakan sebelumnya, warga membanjiri distrik klub malam Itaewon pada Sabtu (29/10/2022) malam untuk menikmati perayaan Halloween pertama di Korea Selatan setelah pandemi COVID-19. Data terbaru menyebutkan, 151 orang dilaporkan meninggal dunia usai tragedi ini.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang melakukan kompresi pada pengunjung pesta lainnya yang tergeletak di tanah saat mereka menunggu bantuan medis.
"Kami melihat adegan dari film... Seperti hal-hal yang terjadi selama perang," kata saksi Park Jung-Hoon (21) kepada Reuters.
"Mereka melakukan CPR di sana-sini dan orang-orang bergegas masuk karena tidak ada yang dikendalikan. Itu benar-benar di luar kendali," lanjutnya.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol langsung mengadakan pertemuan darurat pada dini hari Minggu (30/10/2022) waktu setempat. Presiden mengeluarkan pengumuman masa berkabung nasional sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
(iws/hsa)