"Tadi karena berpapasan dengan bus, busnya nggak mau nahan, jadinya saya yang nahan, tapi pas mau angkat kopling lagi udah nggak bisa," ujarnya saat ditemui detikBali, Selasa (18/10/2022).
Kirnawan mengaku, baru pertama kali melewati jalur tersebut, dan belum hapal medan yang dilalui. Selain itu jalan yang menanjak dan banyak tikungan juga diakuinya menjadi kesulitan tersendiri. Sementara jalur Denpasar-Gilimanuk yang biasa ia lewati masih ditutup, pasca banjir menerjang Jembatan Biluk Poh, Desa Tegal Cangkring, Mendoyo, Jembrana.
Ia mengungkapkan, truknya mengangkut muatan minuman kemasan dan hendak dibawa ke gudang perusahaan di daerah Kecamatan Sempidi, Kabupaten Badung. Namun akibat kejadian tersebut, perjalanannya pun harus tertunda. Padahal ia harus segera sampai ke tempat tujuan.
"Sudah sekitar lima jam saya di sini, tumben saya lewat sini, biasanya lewat Jembrana kalau ke Denpasar, tapi karena ditutup, saya lewat Buleleng. Dan saya belum tahu jalur yang lain selain di sini, tadi sih sempat macet di Jembrana," katanya.
Arus lalu lintas pun sempat terganggu akibat truk tersebut memakan sebagian jalan raya. Beruntung warga sekitar mau membantu untuk mengamankan kelancaran lalu lintas, dengan melakukan buka tutup jalan.
Sejumlah kendaraan pun secara bergantian digiring untuk melewati lokasi tersebut, sementara polisi baru datang ke lokasi sekitar pukul 16.00 Wita. "Itu karena selip, ban truknya, jadinya meledak. Kalau macet sih tidak, tapi kalau ada bus besar yang berpapasan lagi, kemungkinan lalu lintas akan terganggu," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang warga di Desa Pegayaman, Nizar (24) mengatakan, kejadian serupa juga terjadi di Desa Pegayaman, tepatnya di dekat shortcut. Sopirnya juga datang dari arah Jembrana karena ada penutupan jalan. Adapun penyebabnya karena tidak kuat menanjak.
"Di atas ada juga, mobil truk karena nggak kuat nanjak, itu bahkan dari kemarin di sana dan baru berhasil dievakuasi tadi (hari ini)," kata Nizar, saat ditemui sedang membantu mengamankan arus lalu lintas.
Diberitakan sebelumnya ,pengalihan arus lalu lintas dilakukan di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan. Pasalnya, Jalur Denpasar-Gilimanuk ditutup pasca bencana banjir bandang menerjang Jembatan Tukad Biluk Poh.
Polisi telah menyiapkan skema lalu lintas. Di mana bagi kendaraan bus dan truk bisa melewati jalur Singaraja-Denpasar melalui Desa Gitgit. Sedangkan truk gandeng atau kontainer bisa melewati Jalur Singaraja-Amlapura.
(irb/hsa)