Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik di Bali, Senin (17/10/2022). Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, bencana banjir dan tanah longsor tersebut menyebabkan 4 orang tewas dan 1 orang belum ditemukan per Senin petang.
Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin merinci jumlah korban bencana di Bali hari ini yaitu 3 orang meninggal dunia di Karangasem, 1 orang meninggal di Bangli, dan 1 orang belum ditemukan di Jembrana. Adapun titik-titik bencana terjadi di lima kabupaten di Bali, yaitu Jembrana, Karangasem, Tabanan, Badung, dan Bangli.
"Selain menyebabkan banjir, cuaca ekstrem juga mengakibatkan jembatan penghubung antara Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan Jembrana putus sehingga mengganggu kelancaran transportasi dan kehidupan warga masyarakat," kata Rentin, Senin (17/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus soal banjir bandang di Jembrana, Rentin menyebut banjir terjadi di sejumlah desa seperti Desa Yehembang Kauh/Br.Sekar Kejula, Lingkungan Biluk Poh Kelurahan Tegal Cangkring, Kelurahan Sangkar Agung, Lingkungan Pemedilan, Kelurahan Dauhwaru, Desa Dangintukadaya, Desa Air Kuning, Desa Kaliakah, Desa Melaya dan di beberapa tempat lainnya.
Berdasarkan data awal yang dihimpun BPBD Bali, setidaknya terdapat sebanyak 117 kepala keluarga (KK) terdampak dan 45 rumah rusak di Lingkungan Biluk Poh. Sementara itu, jembatan penghubung antara Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan saat ini sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dengan sistem buka tutup.
"Banjir juga mengakibatkan satu orang warga hanyut dan saat ini masih dalam pencarian," imbuhnya.
Berikutnya, di Kabupaten Karangasem terdata sebanyak 40 titik lokasi kejadian bencana banjir dan tanah longsor. Keempatpuluh titik tersebut tersebar di lima kecamatan yaitu Kecamatan Abang (5 titik), Kecamatan Selat (16 titik), Kecamatan Bebandem (12 titik), Kecamatan Rendang (12 titik), dan Kecamatan Karangasem (5 titik).
Belasan rumah warga di Karangasem rusak dan harus mengungsi ke rumah keluarga terdekat. Tak hanya itu, 2 unit sekolah terendam banjir, 3 unit kendaraan roda dua hanyut, 5 truk unit truk tenggelam di galian C. Beberapa ruas jalan juga tertutup longsor dan sejumlah jembatan jebol.
"Di Karangasem dua orang meninggal dunia karena banjir dan satu orang meninggal dunia karena tertimbun longsoran," imbuhnya.
Sementara itu, di Kabupaten Tabanan, Badung, dan Bangli juga terjadi banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Cuaca ekstrem pada 16-17 Oktober 2022 mengakibatkan bahu jalan tergerus, jalan berlubang, dan jembatan roboh di beberapa titik di Kabupaten Tabanan.
Berikutnya di Kabupaten Badung, banjir dan tanah longsor dilaporkan terjadi di Kecamatan Petang, Abiansemal, dan Mengwi. Sedangkan di Bangli, selain tanah longsor dan banjir, satu orang juga dikabarkan terseret arus ke got.
"Di Kecamatan Bangli, seorang warga hanyut jatuh ke got dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," pungkasnya.
(iws/hsa)