Banjir bandang yang menerjang Jembrana, Bali tidak hanya membuat jalur utama Denpasar - Gilimanuk lumpuh. Setidaknya, lima jembatan putus akibat banjir. Ratusan warga pun terisolasi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kabupaten Jembrana I Wayan Sudiarta menerangkan, lima jembatan tersebut terdiri atas tiga jembatan permanen dan dua jembatan gantung. "Jembatan putus, rusak berat," ujarnya Senin (17/10/2022).
Lanjut Sudiarta, jembatan-jembatan yang rusak antara lain jembatan di Banjar Ambyarsari Desa Blimbingsari, Jembatan Penyaringan, dan Jembatan Sekarkejula Yehembang Kauh. Kemudian, jembatan gantung Gelar di Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung dan jembatan gantung Penyaringan. Dua jembatan gantung putus total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudiarta juga membeberkan, putusnya jembatan Sekarkejula Klod, Desa Yehembang Kauh, membuat ratusan warga setempat terisolasi. Jembatan ini merupakan akses satu-satunya. "Kalau yang lain masih ada alternatif, meskipun warga harus memutar lebih jauh," ujarnya.
Solusi dari putusnya jembatan Sekarkejula akan dibuatkan jalan sementara. Saat ini yang paling mungkin dilakukan adalah membangun jembatan bailey sebelum jembatan pemanen dibuat. "Kami rencanakan dulu untuk penanganan daruratnya," tegasnya.
Suadiarta mengatakan, perbaikan jembatan sendiri baru bisa diusulkan untuk 2023 mendatang. Pengajuan anggaran dilakukan sebelum APBD Induk 2023 ketok palu.
(hsa/dpra)