Cerita Anggota BPBD Denpasar Tangani Gangguan Ular-Reptil Liar

Cerita Anggota BPBD Denpasar Tangani Gangguan Ular-Reptil Liar

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 10 Okt 2022 21:25 WIB
Anggota BPBD Denpasar, I Wayan Headi Swambara ketika menunjukkan salah satu ular yang berhasil ditangkapnya pada beberapa waktu lalu.
Foto: Anggota BPBD Denpasar, I Wayan Headi Swambara ketika menunjukkan salah satu ular yang berhasil ditangkapnya pada beberapa waktu lalu. (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Tak hanya memadamkan kebakaran hingga evakuasi korban bencana, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun memiliki tugas lain. Salah satunya menangkap binatang-binatang liar yang mengganggu masyarakat. Seperti ular, biawak, dan hewan lainnya.

Tak jarang setiap anggota BPBD pun memiliki kisah beragam ketika menjalankan tugas tersebut. Seperti cerita anggota BPBD Denpasar, I Wayan Headi Swambara (30).

"Dulu pernah waktu mau menangkap biawak di plafon rumah warga sampai kejar-kejaran di atas plafon. Pas sudah ditangkap biawaknya lepas dan malah ngejar balik. Saya dengan teman saya waktu itu sampai jatuh dari plafon," ucap Headi sembari tertawa menceritakan kisahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, banyak kisah menarik yang ia alami sejak bergabung dengan BPBD Denpasar. Headi sendiri sejak tahun 2019 bertugas di Pusdalop BPBD Denpasar kemudian di tahun 2021 barulah ia bergabung dalam tim untuk penanganan reptil.

"Waktu tugas di Pusdalop saya bertugas untuk menerima informasi dari masyarakat dan meneruskan ke regu. Tapi, ketika di sini saya ikut terjun dengan regu untuk membantu regu yang belum berani menangkap reptil dan belum paham teknik untuk menangkap reptil," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Pria yang juga punya hobi memelihara reptil ini pun terbilang telah berpengalaman ketika diharuskan menangkap ular, mengingat keluarganya sejak dulu juga menyukai binatang, seperti iguana hingga ular.

"Jadinya, saya tahu batas aman dalam menangani reptil. Sampai dengan sekarang saya juga sudah bawa pulang 6 ekor ular hasil dari evaluasi di rumah warga untuk saya pelihara. Sisanya diberikan ke komunitas pecinta reptil atau dilepasliarkan," ucapnya ketika ditemui di BPBD Denpasar, Jalan Imam Bonjol No 176 pada Senin (10/10/2022).

Sebulan 15 Laporan Tangkap Ular

Ia pun mengaku, di musim penghujan dan banjir seperti sekarang ini, jumlah laporan terkait masuknya ular ke dalam rumah warga pun terbilang tinggi. Hal tersebut dikarenakan ular mencari tempat lembap atau nyaman untuk berlindung.

Menurutnya, kurang lebih dalam 1 bulan terdapat 15 panggilan warga ke BPBD Denpasar untuk melakukan penangkapan ular. Sementara untuk keseluruhan reptil bisa mencapai 30 panggilan.

"Selama bertugas, saya juga bantu tangani banjir dan pohon tumbang. Dan untuk penanganan tawon biasanya kita serahkan kepada yang membidangi kembali karena ada alat perlindungan diri khusus," sebut pria yang bercita-cita sebagai pemadam kebakaran ini.




(hsa/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads