Warga Flores, Manggarai, Yano (21) mengaku tidak tahu persis banjir terjadi sejak pukul berapa. Ia mengatakan sedang dalam perjalanan ke kantornya di Jalan Dewi Sri. Namun karena terjebak banjir, ia terpaksa memutar dan memilih lewat Sunset Road.
"Gak berani saya, kena motor pasti mati," ujarnya ditemui detikBali, di Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (8/10/2022).
Baca juga: Banjir di Denpasar Sedada Orang Dewasa |
Menurut Yano, titik banjir tidak hanya di Jalan Dewi Sri, melainkan juga terjadi di Legian. "Karena ada Tukad Mati, sudah nggak bisa lewat," katanya.
Warga lain, Wayan Subandi (36) asal Denpasar, yang bekerja di salah satu hotel di kawasan Kuta, nekat menerobos banjir di Jalan Kunti, tepatnya di depan Kantor BPBD Badung. Ia mengaku terpaksa menerobos banjir karena sudah terlambat kerja.
"Ya terpaksa saya terobos, untung motor saya bisa lewat," ucapnya.
Warga lainnya, Sujarwo asli Banyuwangi yang tinggal di Padang Sambian dan kerja di Seminyak, juga terpaksa putar balik.Akibat banjir di sejumlah titik, beberapa ruas jalan macet, pengendara motor dan mobil terpaksa putar haluan karena takut kendaraannya rusak atau mati di tengah jalan.
"Semua tembus ke Barat ke Seminyak ke Basangkasa, Jalan Bidadari (Seminyak) itu banjir semua, Tangkuban Perahu, Polsek Denbar juga. Mau gimana lagi tinggal penanganan pemerintah sampah puing-puing sampah kiriman itu minta tolong dibersihkan," katanya.
Sementara itu, cerita salah satu Driver Gojek bernama Saiful dari Banjar Kelan, Desa Tuban, yang mengantar makanan di Perumahan Gunung Athena, juga terjebak banjir. Ia pun terpaksa meminta pelanggannya ke luar rumah.
"Tadi dia order makanan, tapi karena banjir saya suruh dia keluar, habis kaki saya sakit baru sembuh, takut motor mati juga," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum tampak petugas BPBD melakukan evakuasi di Jalan Kunti dan Gunung Athena. Pantauan detikBali di Jalan Dewi Sri, hanya sejumlah petugas Dinas PUPR Badung terlihat sibuk melakukan penyedotan air.
(irb/hsa)