Pangeran Harry dan Meghan Markle dianggap mempermalukan keluarga Kerajaan Inggris karena melakukan hal ini. Mereka dinilai tengah memberikan serangan balasan kepada kerajaan.
Dilansir dari detikHot, Kerajaan Inggris merilis foto terbaru Raja Charles III, Permaisuri Camilla, Pangeran William, dan Putri Kate Middleton. Foto tersebut diambil setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia, untuk menggambarkan kelanjutan monarki.
Beberapa hari setelah foto tersebut dirilis, Meghan Markle dan Pangeran Harry juga merilis potret terbaru mereka. Foto tersebut memperlihatkan Meghan Markle memakai busana serba merah, dan Pangeran Harry menggunakan setelan jas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biografer Tom Bower penulis buku Revenge: Meghan, Harry and the War Between the Windsors, mengatakan foto tersebut seperti serangan balasan. Ia juga menyebut Pangeran Harry dan Meghan Markle sengaja merilis foto itu untuk mempermalukan keluarga kerajaan.
"Foto itu tentang bagaimana mereka akan kembali membangun 'brand Meghan' lewat buku, serial Netflix, dan podcast. Semuanya tentang uang. Dan untuk keuntungan mereka sendiri, Harry dan Meghan berada di mata publik selama tujuh hari selama pemakaman atau lebih. Setiap hari mereka disorot," jelas Bower dikutip dari Page Six.
Menurutnya, kemunculan mereka berbanding terbalik dengan perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II beberapa bulan lalu. Saat itu Pangeran Harry dan Meghan Markle sangat jarang muncul di depan publik.
"Mereka digiring ke jendela lantai atas dan hampir tak terlihat. Berbeda dengan pemakaman ratu ketika keduanya berada di tengah panggung. Kalian tahu Meghan hanya punya satu tujuan, yaitu dirinya sendiri. Korbannya adalah keluarga kerajaan, dan sejauh yang ia ketahui, hal ini sangat luar biasa," pungkasnya.
Sebagai informasi, Pangeran Harry menikah dengan Meghan Markle pada tahun 2018. Mereka kemudian memutuskan mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan pada tahun 2020, dan memilih tinggal di California.
Usai keluar dari keluarga kerajaan, Pangeran Harry dan Meghan Markle sering berbicara soal kehidupannya sebagai istri seorang pangeran. Tak jarang ia menyerang keluarga kerajaan lewat pernyataannya.
(irb/iws)