Niluh Djelantik Tinggalkan NasDem, Widiada Klaim Kader di Bali Solid

Niluh Djelantik Tinggalkan NasDem, Widiada Klaim Kader di Bali Solid

Chairul Amri Simabur - detikBali
Selasa, 04 Okt 2022 17:55 WIB
Ketum NasDem Surya Paloh mengusung Anies Baswedan maju jadi capres untuk Pemilu 2024. Dalam kesempatan itu Paloh memeluk erat Anies, Senin, 3/10/2022.
Foto: Capres NasDem Anies Baswedan (kiri) berjabat tangan dengan Ketum NasDem Surya Paloh. (Rifkianto Nugroho)
Denpasar -

Politisi NasDem Bali, Anak Agung Ngurah Gede Widiada menegaskan, mundurnya Niluh Djelantik dari NasDem tidak memengaruhi kesolidan kader NasDem Bali. Para kader, tegas Widiada, siap mengawal keputusan partai yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

"Kenapa kami nggak solid. Partai ini kan berdimensi nasional. Tidak hanya berdimensi Bali saja. Karena ini (deklarasi capres) melalui proses," ujar Widiada, Selasa (4/10/2022).

Widiada yang juga Wakil Ketua DPW NasDem Bali Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) ini mengatakan, sikap partai terkait mundurnya Niluh Djelantik sudah jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang dikemukakan Pak Taslim (Wakil Sekjen DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim)," ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya menghormati pilihan Niluh Djelantik yang memutuskan mundur dari partai. "Berpartai adalah sikap pilihan yang datang dari hati masing-masing," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Widiada mengingatkan lagi soal instruksi DPW untuk menaati keputusan yang telah ditetapkan partai di tingkat nasional.

"Tentu ada hal-hal yang berkaitan dengan setuju atau tidak setuju. Kami tidak mau terjebak dalam orientasi berpikir seperti itu. Baru saya nanti tidak setuju, NasDem dikatakan tidak solid. Kan tidak begitu," tegas Widiada.

Perbedaan pemikiran, sambungnya, mendapatkan ruang. Namun bagaimanapun, seluruh kader tetap harus menghormati, mengamankan, dan memperjuangkan keputusan partai.

Saat disinggung soal elektabilitas partai di Bali, Widiada enggan memberi pernyataan dengan alasan itu merupakan bahan komunikasi internal. "Komunikasinya ke internal. Bukan untuk dibicarakan ke ruang publik," pungkasnya.




(hsa/dpra)

Hide Ads