Prajuru Desa Adat Bukit Catu akan melakukan upacara guru piduka dan pecaruan pasca viralnya foto seorang bule yang duduk pada atas salah satu bangunan suci di areal Pura Kahyangan Jagat Teratai Bang, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti.
"Dari komunikasi kami dengan prajuru adat, nanti akan ada upacara guru piduka dan mecaru," jelas Perbekel atau Kepala Desa Candikuning, I Made Mudita, Minggu (2/10/2022).
Rencananya, upacara pembersihan melalui ritual keagamaan itu akan dilaksanakan sebelum piodalan saat Tumpek Landep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tumpek Landep itu kalau tidak salah awal November. Mungkin sebelum itu akan dilaksanakan upacaranya," imbuhnya.
Disinggung kemungkinan pihak desa atau desa adat akan melaporkan kejadian ini, Mudita menyatakan bahwa pihaknya kemungkinan tidak akan melangkah sejauh itu.
Ia menyebutkan, pasca viral di media sosial, pihaknya bersama Kepolisian sudah ke lapangan untuk memastikan lokasi pengambilan foto tersebut memang benar di Pura Teratai Bang.
"Selain itu, pihak Kepolisian juga sedang menyelidiki atau mencari tahu bule tersebut. Identitasnya maupun keberadaannya. Langkah yang paling penting saat ini bagaimana upacara pecaruan dan guru piduka bisa terlaksana sebelum piodalan," sebutnya.
Made Mudita juga enggan berkomentar apakah nantinya bule tersebut harus hadir saat proses upacara pecaruan dan guru piduka dilaksanakan.
"Kalau umpamanya dia sudah di luar negeri bagaimana caranya (mendatangkan). Selain itu, mohon maaf, kami juga belum mengetahui bule itu warga negara mana. Biar tidak salah informasi," imbuhnya.
Hanya saja, ia menyebutkan bahwa kejadian ini merupakan pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dalam mengawasi kedatangan wisatawan ke tempat-tempat suci.
"Saya rasa, sikap waspada ini untuk semua prajuru tempat suci yang ada di seluruh wilayah Bali," imbuhnya.
(hsa/dpra)