Kapal Perang TNI AL Bakal Jadi Wisata Selam Baru di Buleleng

Kapal Perang TNI AL Bakal Jadi Wisata Selam Baru di Buleleng

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Selasa, 27 Sep 2022 20:41 WIB
Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana usai memimpin rapat rencana penenggelaman kapal perang  TNI AL KRI Ki Hajar Dewantara untuk dijadikan wisata selam baru di Buleleng, Bali, Selasa (27/9/2022).
Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana usai rapat rencana penenggelaman kapal perang TNI AL KRI Ki Hajar Dewantara untuk dijadikan wisata selam baru di Buleleng, Bali, Selasa (27/9/2022). Foto: Made Wijaya Kusuma
Buleleng -

Kapal perang milik TNI AL KRI (Kapal Republik Indonesia) Ki Hajar Dewantara 364 akan ditenggelamkan di Perairan Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Kapal ini akan menjadi destinasi wisata selam baru di Kabupaten Buleleng.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan, sebelum ditentukan di Perairan Desa Pacung, terdapat dua alternatif penenggelaman, yaitu Perairan Desa Bondalem dan Desa Pacung. Dua tempat tersebut sama-sama berada di wilayah ujung timur Buleleng, yaitu Kecamatan Tejakula.

Setelah mendengarkan kajian dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL), akhirnya Desa Pacung dinilai tepat menjadi lokasi penenggelaman kapal tersebut. Keputusan ini diambil karena perairan dan lahan darat menjadi satu kesatuan, dan merupakan milik desa adat atau pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lahannya tidak boleh milik perorangan. Karena di darat BTB akan membangun sarana prasarana semacam museum. Serta akan ditempatkan replika eks kapal perang milik TNI AL yang ditenggelamkan," kata Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana kepada detikBali, Selasa (27/9/2022).

Lihadnyana menyebut, wisata selam ini akan dikelola tiga pihak, yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, dan Bali Tourism Board (BTB). Kerja sama tiga pihak ini, lanjutnya, akan menjadi pijakan dalam mengelola destinasi wisata baru, terutama dalam bentuk wisata bahari.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan surat permohonan hibah. Di mana permohonan hibah tersebut akan segera diajukan ke Kementerian Keuangan, dan atau Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Kemudian untuk pembiayaan akan dipenuhi oleh BTB, mulai dari merestorasi kapal, membawa ke titik penenggelaman hingga proses penenggelaman.

"Pemeliharaan setelahnya juga bagian dari tanggung jawab BTB. Nanti dari tiga pihak ini pengelolanya BTB. Kemudian akan ada kontribusi ke Buleleng dan Pemprov Bali. Jelas kalau dari Pemkab Buleleng diharapkan yang bekerja adalah orang-orang Buleleng," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris BTB Freddy SPS mengungkapkan, kapal tersebut akan ditenggelamkan di kedalaman 20-40 meter. Di mana ke depan juga akan ada fasilitas pendukung lain untuk menunjang pariwisata di Buleleng timur, seperti penginapan, tempat makan, dan wisata wahari di sekitar lokasi. Menariknya, di tempat ini juga akan dilengkapi museum kapal yang ditenggelamkan.

"Ini akan memberikan suatu nilai sejarah yang bisa diketahui para wisatawan yang berkunjung. Semua proses saat ini ditargetkan akhir tahun ini, mulai dari restorasi kapal dan rencana penenggelaman," pungkasnya.




(irb/irb)

Hide Ads