Wanti-wanti Kemenkes RI soal Lonjakan Kasus DBD di Musim Hujan

Wanti-wanti Kemenkes RI soal Lonjakan Kasus DBD di Musim Hujan

Tim detikHealth - detikBali
Minggu, 25 Sep 2022 17:11 WIB
Young woman holding hands and saying goodbye to her dying of cancer mother in hospice
Ilustrasi pasien. Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz
Denpasar -

Memasuki musim penghujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat. Di Indonesia tercatat sebanyak 87.501 kasus DBD di pekan ke-36 2022.

"Secara umum terjadi peningkatan kasus Dengue," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI Maxi Rein seperti dikutip dari detikHealth, Minggu (25/9/2022).

"Kasus paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun sebanyak 38,96 persen dan 5-14 tahun sebanyak 35,61 persen," jelasnya, dikutip pada Minggu (25/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penambahan kasus tercatat berasal dari 64 kabupaten-kota dari 4 provinsi yakni:

  • Jawa Barat
  • Jawa Timur
  • Jawa Tengah
  • Kalimantan Timur

Sebaran kasus terbanyak adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT
  • Kota Bandung 4.196 kasus
  • Kabupaten Bandung 2.777 kasus
  • Kota Bekasi 2.059 kasus
  • Kabupaten Sumedang 1.647 kasus
  • Kota Tasikmalaya 1.542 kasus

Kasus DBD di Karangasem Melonjak

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karangasem terus mengalami peningkatan tajam. Bahkan sampai pertengahan bulan September 2022, kasus DBD di Karangasem mencapai 659 kasus, melonjak tinggi dibandingkan tahun 2021 yang hanya 185 kasus.

Rincian kasus DBD di Karangasem periode hingga September 2022, Kecamatan Manggis 31 kasus, Kecamatan Sidemen 30 kasus, dan Kecamatan Rendang 8 kasus. Kemudian di Kecamatan Selat 24 kasus, Kecamatan Bebandem 83 kasus, Kecamatan Karangasem 346 kasus, Kecamatan Abang 84 kasus, Kecamatan Kubu 53 kasus.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama sangat berharap adanya peran aktif masyarakat dalam melakukan pencegahan. Sehingga kasus DBD di Karangasem tidak terus-menerus mengalami peningkatan.

"Peran aktif masyarakat sangat kami butuhkan, khususnya dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M (Menutup, Menguras dan Mengubur)," kata Putra Pertama, Selasa (20/9/2022).

Menurutnya, dengan adanya peran aktif masyarakat, kasus DBD di Kabupaten Karangasem dapat dicegah. Karena selama ini kesadaran masyarakat sangat kurang dan terkesan diabaikan, sehingga kasus DBD, terutama di Kota Amlapura, terus mengalami peningkatan tajam.

"Saya juga sangat berharap di dalam satu rumah ada satu orang juru pemantau jentik (Jumantik) melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Tapi untuk menerapkan hal tersebut perlu kesadaran dari masyarakat itu sendiri," kata Putra Pertama.

Beberapa langkah kewaspadaan yang dilakukan adalah:

  • Melakukan pencegahan dan pengendalian dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk mencapai target angka bebas jentik di atas 95 persen.
  • Memperkuat surveilans dengue
  • Mengendalikan vektor secara terpadu
  • Meningkatkan deteksi dini dengue di puskesmas dengan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Dengue NS1 atau RDT Combo pada suspek dengue mulai hari 1-5 kejadian demam
  • Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap setiap kasus dengue baik suspek atau presumtive dengue, probable, dan confirmed.




(nor/nor)

Hide Ads